Lazda DSIM Berganti Nama Dompet Dhuafa Sumatera Selatan
Setelah selama sembilan tahun menjadi bagian dari jejaring Dompet Dhuafa, Lembaga Amil Zakat Daerah (Lazda) Dompet Sosial Insan Mulia (DSIM) berganti nama menjadi Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel). Mengambil momen awal tahun 2013, DD Sumsel secara resmi dilaunching dan dikenalkan kepada masyarakat Sumatera Selatan pada Jumat (18/1) bertempat di Sriwijaya ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang.
“DSIM dengan DD itu ibaratnya sudah berpacaran selama sembilan tahun, baru hari ini akad nikahnya,” seloroh Ismail A Said Presiden Direktur Dompet Dhuafa Pusat yang hadir dan memberikan kata sambutan dalam kegiatan launching tersebut. Menurutnya, dengan diresmikan DSIM yang sebelumnya adalah jejaring DD, maka saat ini DD memiliki total 22 cabang dan perwakilan, baik di dalam maupun di luar negeri.
“DD Sumsel hadir sebagai cabang DD yang ke-11. Kami sampaikan terima kasih penuh kepada pihak yayasan DSIM yang telah bersedia menjalin kerjasama dengan DD. Sehingga kami bisa hadir penuh di Bumi Sumatera Selatan ini”, lanjut Ismail.
Dikatakannya, DD telah hadir di sejumlah provinsi di tanah air, baik cabang maupun perwakilan, dan juga di beberapa negara, termasuk di antaranya Hongkong, Jepang, dan Australia. “Di Hongkong kita mendirikan cabang dalam rangka mengawal 160.000 TKI. Di Jepang ada 15.000 trainee. Sedangkan di Australia kita hanya sebatas ‘berdakwah’ dan mencari uang. Soalnya di sana orang pengangguran ditanggung oleh negara. Jadi, selalu ada alasan bila DD membuka cabang di suatu tempat”, jelasnya.
Sementara itu, DR Erizal Sodikin selaku Dewan Pembina DSIM menyebutkan, potensi zakat di Sumatera Selatan mencapai Rp1,7 triliun setahunnya. Sedangkan DSIM di tahun 2012, baru bisa menghimpun sebesar Rp1,5 miliar. “Tentu ini butuh keseriusan kerja untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai keutamaan zakat”, ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut undangan yang merupakan perwakilan dari para donatur, baik individu maupun korporat, utusan dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Juga hadir direktur DSIM periode sebelumnya, Adi Aprilliansyah dan Taufik Hidayat.
Kegiatan yang dibawakan oleh Darwin Syarkowi tersebut, dibuka dengan pembacaan Al Quran dan saritilawah yang disampaikan oleh Ahmad Sefriansyah dan Hanny Tri Putri, di mana keduanya adalah peserta program Yatim Kreatif Indonesia (YKI) binaan DD Sumsel.
Selanjutnya setelah beberapa kata sambutan, diadakan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Yayasan DSIM dengan Dompet Dhuafa, disaksikan oleh perwakilan Kapolda Sumsel dan Perwakilan Pemprov Sumsel.
Tepat Pukul 14.40, Presdir DD Ismail A Said memukul gong tanda diresmikannya nama DD Sumsel bagi Lazda DSIM. Dengan demikian Lazda DSIM resmi bertransformasi menjadi Dompet Dhuafa Sumatera Selatan. Harapan terpancang, mengiringi langkah kerja besar dalam mengedukasi zakat di negeri ini. Karena, perubahan adalah keniscayaan. Hijrah adalah pilihan terbaik untuk maju ke depan. Doa dari Ustadz Imam Mansur, terasa syahdu menutup kegiatan launching DD Sumsel di paruh pertama kegiatan pada Jumat itu.
Pada sesi kedua, sebagaimana dijadwalkan, dilaksanakan talkshow bertema zakat dengan narasumber Ismail A Said dan DR Erizal Sodikin dipandu oleh Halida Shary. Dalam kesempatan talkshow itu, terkuak beberapa rencana strategis DD ke depan. Di antaranya yang saat ini tengah dikampanyekan adalah Rumah Sehat Terpadu (RST).
Yakni Rumah Sehat yang dikhususkan untuk menjadi rujukan berobat bagi kalangan dhuafa dengan fasilitas VVIP dan tentu saja bebas biaya alias gratis. Menurut Ismail A Said, saat ini RST sendiri baru ada satu dan berlokasi di Parung, Bogor. “Mengingat biaya operasional per tahunnya menyedot dana sebesar Rp17 miliar, maka DD masih melakukan penjajakan untuk mendirikan cabang RST dengan kualitas yang sama di daerah. Lagipula, untuk di daerah kalau memang tidak dapat ditangani bisa langsung dirujuk ke RST pusat”, urainya.
DD Sumsel sendiri saat ini tengah dalam proses renovasi tempat untuk program Rumah Sehat Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (RSDD Sumsel) dan mudah-mudahan bisa segera diwujudkan di bulan Februari mendatang. “Kitacoba realisasikan. Tapi kita coba melakukan pola pendekatan promotif & preventif. Dan metode yang kita gunakan adalah gabungan pengobatan medis dan thibbun nabawi / herbal”, tukas DR Erizal menanggapi pertanyaan salah seorang peserta yang ternyata adalah seorang dokter dan menyatakan berminat menjadi relawan dengan program RSDD tersebut.
Dessi Arisanti, Kepala Cabang Dompet Dhuafa Sumsel dalam kesempatan yang sama menyebutkan, setidaknya ada tiga alasan DSIM memilih bergabung menjadi cabang Dompet Dhuafa untuk wilayah Sumatera Selatan. “Pertama kita ingin meningkatkan kualitas lembaga. Kedua, memperluas jangkauan penerima manfaat. Dan yang terakhir, kita berupaya untuk menyeragamkan langgam gerak kesadaran akan zakat secara nasional, bahkan internasional. Karena track record Dompet Dhuafa sendiri sangat baik dan telah banyak memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat. Terutama kalangan dhuafa melalui program kreatif yang pro masyarakat dhuafa”, ujarnya. (Kontributor : M.Harpani)