Kusworo Nursidik, Terpilih Sebagai Ketua FOZ Wilayah Sumsel

H. Kusworo Nursidik, Lc. (duduk memakai peci) didampingi pimpinan dan perwakilan LAZ yang ada di Sumsel.

H. Kusworo Nursidik, Lc. (duduk memakai peci) didampingi pimpinan dan perwakilan LAZ yang ada di Sumsel.

Kusworo Nursidik Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa (DD) Sumsel terpilih sebagai Ketua Forum Zakat (FOZ) wilayah Sumatera Selatan. Kusworo terpilih dalam kegiatan Musyawarah Wilayah I Forum Zakat Sumsel yang diselenggarakan pada Sabtu (21/5) lalu.

Beberapa organisasi pengelola zakat yang hadir dalam muswil perdana Forum Zakat Wilayah Sumsel itu adalah YBM BRI, Lembaga Manajemen Infaq, DD Sumsel, DPU Daarut Tauhid, Yatim Mandiri, Baitul Maal Hidayatullah, Yayasan Amil Zakat PT Pusri, Lazis PT PLN WS2JB dan Baituzzakah PT Pertamina.

Dalam sambutan perdananya selaku Ketua FOZ Sumsel, Kusworo memaparkan besarnya potensi zakat di Sumsel untuk dijadikan tantangan bagi Forum Zakat.

“Potensi zakat harus kita kelola dengan sebaik-baiknya. Karena zakat selain ibadah mensucikan harta, juga akan membawa keberkahan bagi masyarkat. Yang belum sekolah bisa bersekolah, masyarakat ekonomi lemah bisa menjadi ekonomi mandiri,” paparnya.

Ia menambahkan dengan semakin banyaknya lembaga yang hadir di tengah-tengah masyarakat bukan dijadikan sebagai ajang persaingan antar lembaga, namun harus dimaknai sebagai ruang untuk ber-fastabiqul khairat.

Sejatinya kebaikan yang terorganisir akan memberikan manfaat yang berlipat bagi masyarakat. Karena, jika kebaikan ini tidak terorganisir maka nilai kebaikan itu pun akan dikalahkan oleh keburukan yang terorganisir. Melalui asosiasi lembaga pengelola zakat ini pun diharapkan menjadi jembatan untuk meningkatkan kompetensi lembaga dan SDM yang bernaung di bawahnya.

Kusworo juga menawarkan beberapa kemungkinan sinergi yang dapat terjalin antar lembaga zakat. Seperti program pendayagunaan untuk program ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Selain tiga aspek tersebut, program penyelamatan akidah masyarakat Sumsel juga menjadi fokus bersama antar LAZ.

Sehingga menurutnya, program yang dihadirkan dapat lebih komprehensif, mulai dari mensejahterakan umat, memberantas kebodohan dan menyelamatkan aqidah.

Pada akhir sambutan, Kusworo mengharapkan partisipasi dan seluruh LAZ yang tergabung dalam FOZ wilayah Sumsel. “Harapan kami, kita semua dapat bekerjasama mensyiarkan zakat dan dapat bergabung dalam kepengurusan untuk periode pertama ini,” ujarnya.

Musyawarah Perdana

Pertemuan hari itu, mengakomodir keinginan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang berada di Sumatera Selatan untuk mengasosiasikan diri dalam sebuah perkumpulan pengelola zakat. Setelah dilakukan beberapa kali pertemuan informal, akhirnya dilaksanakan Musyawarah Wilayah I Forum Zakat Sumsel pada Sabtu (21/05) lalu.

Salah seorang peserta perwakilan dari Baitul Maal Hidayah (BMH) mencontohkan kerjasama antar LAZ pada kejadian penggusuran warga di Luar Batang, Jakarta Utara.

“Salah satu contoh sinergi yang dapat terjalin antar LAZ seperti respon terhadap warga penggusuran rumah di Kawasan Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara, terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta. Penggusuran tersebut mengakibatkan warga kehilangan tempat tinggal, bahkan sebagian lagi ada yang memilih tinggal di perahu, sehingga dibutuhkan respon cepat bagi korban penggusuran,” jelasnya.

Dalam situasi tersebut, FOZ yang berisikan beberapa lembaga zakat hadir untuk membantu dan memberikan pelayanan dasar. Masing-masing LAZ berkontrubusi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, ada yang membantu warga dengan pelayanan kesehatan, pemberian makanan pokok harian, ada juga yang memberikan layanan dalam bentuk hiburan edukatif bagi anak-anak yang termasuk korban penggusuran.

Kerjasama antar LAZ menjadi penting agar sumber daya masyarakat yang baru sedikit dapat dihimpun dan disalurkan secara optimal bagi mereka yang berhak. Selain itu, melalui forum ini juga diharapkan mengurangi tumpang tindih bantuan dan sebaran program yang dijalankan oleh masing-masing lembaga. Forum Zakat juga sebagai upaya untuk saling mengisi ketika terdapat kejadian dan bencana yang melanda, sehingga kesulitan pun terasa lebih ringan. (Wan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter