Koordinator DDV Sumsel, Arif Hidayat Bicara Makna Kerelawanan


.
Relawan (volunteer) merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dari aktivitas kepedulian. Volunteer juga ujung tombak dalam kesuksesan sebuah program pemberdayaan, kehadiran volunteer telah menghidupkan semangat di setiap sendi gerakan kemanuasiaan. Kiranya seperti itulah gambaran penting Dompet Dhuafa(DD) Sumsel terhadap volunteer, Si Ujung Tombak.
.
Arif Hidayat, selaku Koordinator Dompet Dhuafa volunteer (DDv) Sumsel menggambarkan makna volunteer yang menurutnya butuh keikhlasan, mempertahankan perjuangan semangat itu agar tidak mudah luntur, dengan hanya satu tujuan yakni mencari keridaan Allah.
.
“Ikhlas dengan apa yang dia lakukan dan dia usahakan itu apaun pandangan orang tentangnya dia terima, dan dia tidak pernah mengharap imbalan dari apa yang dia lakukan, ketika yakin dan ikhlas sudah berjalan selanjutnya adalah istiqomah, dengan hanya satu tujuan yakni mencari keridaan Allah,” ungkap Arif.
.
Arif juga menceritakan awal pertemuannya dengan DDv Sumsel, hingga kemudian jatuh hati dan berkomitmen terjun kedunia kerelawanan.
.
“Ketika itu tahun 2017, 2 Minggu ayah meninggal, muncul niat baik untuk terjun kedunia kerelawanan karena ingin sekali berbakti dan berbuat baik pada sesama karena saya tau hidup hanya sementara, dan Alhamdulillah bisa kenal dengan DDv Sumsel. DDv sangat berarti dalam kehidupan saya khususnya dalam mengubah jalan hidup saya,” ungkap Mahasiswa Tehnik Kimia Universitas Sriwijaya ini.
.
Bermottokan #1hari1kebaikan, DDv bergerak memberikan peran. Mulai dari aksi sosial, Menggalang bantuan bencana, mengkampanyekan aksi tolak kekerasan, edukasi anak, hingga aksi-aksi lainnya yang juga penuh dengan kebaikan di dalamnya.
.
“Disetiap agenda yang dilakukan DDv Sumsel banyak sekali nilai kebaikkan yang bisa dapatkan. Tak semua kebaikkan kita dapatkan dari orang yang kita kenal, terkadang justru kita juga bisa mendapatkan kebaikkan dari orang yang tidak kita kenal. Seperti obrolan-obrolan kecil yang memotivasi dan menginspirasi dengan orang yang kita temui saat aksi kemanusiaan. Dan di DDv Sumsel saya menemukan sahabat yang selalu mendukung dan peduli dalam keadaan apapun,” ungkapnya lagi.
.
Tak seluruhnya heroik. Relawan pun tetap melakukan hal-hal kebaikan yang mungkin nilai dan kadarnya biasa. Dengan latar belakang yang beragam – namun didominasi oleh mahasiswa, mereka terus bergerak dalam melakukan penggalangan dana dan aneka aksi kemanusiaan dimana disetiap aksinya selalu meninggalkn kesan mendalam bagi setiap relawan yang terlibat.
.
“Teringat saat Voluntrip ke daerah Semende Darat. Disini saya sangat menemukan rasa kekeluargaannya besar. Ketika waktu perjalanan ke Semende kami mengalami kecelakaan yang cukup fatal di sekitar daerah Tanjung Enim. Salah satu mobil yang ditumpangi relawan DDv Sumsel kehilangan keseimbangan dan kemudian terjungkal. Banyak yang terluka bahkan sampai ada yang perlu dijahit. Namun kami tetep semangat untuk melanjutkan perjalanan ke Semende Darat. Kami tetap berniat untuk menebar kebaikkan di Semende Darat. Karena apa? Karena hati ini tetap bergerak dan ikhlas apapun yang terjadi karena semua dilakukan karena ridho Allah,” kenang pemuda berkacamata ini.
.
Ada hal penting yang ingin disampaikan Arif untuk semua yang baru bergabung atau baru ingin bergabung dalam dunia kerelawanan, khususnya dengan DDv Sumsel, menurutnya semakin sering seseorang terjun kedunia kerelawanan maka kalian akan merasakan sensasi yang sangat berbeda, dimana adanya sebuah pemicu adrenalin yang membuat kita sangat peduli kepada sesama yang sedang membutuhkan.
.
“Baru-baru ini menurut laporan 2018 World Giving Index oleh Charities Aid Foundation (CAF) di Inggris telah menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Siapalagi kalu bukan kita? Kita memiliki banyak skill dan wawasan kenapa tidak kita gunakan untuk kebaikkan? karena relawan lah yang ikut serta membantu orang-orang yang membutuhkannya tercipta lebih banyak senyum dinegeri ini,” ungkap Arif.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter