Konvoi Kemanusiaan Belum Cukup Hapus Penderitaan Warga di Ghouta

ghouta-t-696x392

Sebuah konvoi PBB yang mengirimkan bantuan segera ke daerah Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak Suriah telah mengurangi misinya dan meninggalkan daerah tersebut di tengah pemboman.

Seorang pejabat badan pengungsi PBB mengatakan konvoi tersebut,  yang pertama sejak pertengahan Februari,  dikirim sebanyak mungkin di kota Douma dan pergi setelah hampir berjam-jam.

Namun UNHCR mengatakan 10 dari lebih 40 truk belum dikosongkan.

Aktivis mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan udara oleh tentara Suriah pada hari Senin (5/3/2018) meskipun mendapat gencatan senjata selama lima jam.

Sedikitnya 719 orang terbunuh dalam beberapa pekan terakhir, banyak di antaranya adalah anak-anak.

Perwakilan UNHCR di Suriah, Sajjad Malik, mengatakan di tweeter pada Senin malam bahwa “kami menyampaikan sebanyak yang kami bisa di tengah baku tembak”.

“Penduduk sipil terjebak dalam situasi tragis.”

Bulan Sabit Merah Suriah sebelumnya mengatakan bahwa 46 truk berisi paket makanan dikirim ke 27.500 orang, bersama dengan barang-barang kesehatan untuk lebih dari 70.000 orang di kota Douma.

“Konvoi tersebut merupakan langkah awal yang positif dan akan mengurangi penderitaan langsung beberapa warga sipil di wilayah Ghouta Timur,” kata Robert Maridni, Direktur Palang Merah Internasional Timur Tengah.

“Tapi satu konvoi, betapapun besarnya, tidak akan pernah cukup mengingat kondisi mengerikan dan kekurangan yang dihadapi orang. Akses kemanusiaan yang berulang dan terus berlanjut sangat penting dan lebih banyak harus diberikan pada periode mendatang.”

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat pemerintah Suriah telah menghancurkan 70% persediaan, termasuk bahan bedah dan peralatan operasi, dari truk sebelum mereka meninggalkan gudang. Hal ini diyakini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pemberontak tidak dapat pertolongan.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter