Konsep JKN dalam menghadapi MEA

JKN di Era MEA

Tanpa pemberitahuan berlebih, tanpa peringatan yang memadai. Gelombang globalisasi ASEAN telah dimulai sejak 31 Desember 2015 lalu. Dengan demikian maka semangat perwujudan satu pasar tunggal bernama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah secara resmi dibuka. Lalu bagaimana dengan dunia kesehatan di tanah air menghadapi MEA ini?

Dr. Mohammad Syahrir, Sp.P, MPH Dirut RSMH dalam kesempatannya sebagai pembicara di simposium kesehatan yang berlangsung pada Rabu (6/1/2016), mengungkapkan 43 % dari total penduduk MEA yang berjumlah sekitar 600 juta jiwa – berada di Indonesia. “Ini menjadi ladang potensi yang sangat luas sekaligus menggiurkan bagi banyak pihak. Jika tidak disiapkan, akan dilahap pasarnya oleh kompetitor dari negara ASEAN lainnya”, ujarnya.

Ia juga melanjutkan tentang kesiapan RSMH dalam menghadapi MEA ini. “Saat ini RSMH menampung pasien dari lima provinsi yang ada di sumbagsel. Yakni, Sumsel, Jambi, Lampung, Babel dan Bengkulu”.

“Agar siap bersaing di era MEA ini, RSMH musti menjadikan rujukan nasional yang berstandar internasional. Ada tiga bab untuk mencapai keunggulan dalam pasar regional ASEAN tersebut, yakni Terwujudnya kompetensi SDM yang kredibel, peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta Sistem ICT yang menunjang”, beber Syahrir.

Seluruh aktifitas di atas berujung pada efisiensi dan kendali mutu berstandar internasional dengan mengedepankan mutu layanan yang unggul dan siap bersaing. “Kita harus bisa mewujudkan keinginan kita bersama selama ini, mencari layanan kesehatan tidak usahlah ke luar negeri, cukup di dalam negeri saja”.

Simposium bertajuk “Tantangan RS dalam Menghadapi Masayarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Era JKN” tersebut digelar di Aula RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dan menghadirkan pembicara berkompeten di bidangnya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, RSIA Kemang Medical Care Jakarta dan RSMH Palembang.

DD Sumsel mengirimkan satu utusannya dari LKC untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kehadiran dalam simposium tersebut memberikan perspektif kepada LKC DD Sumsel terutama dalam menghadapi MEA.

Layanan kesehatan yang dimiliki oleh LKC DD Sumsel – sebagai salah datu provider BPJS, juga harus melakukan agenda persiapan menuju MEA karena akan banyak provider-provider kesehatan dari luar negeri akan beroperasi di Indonesia, termasuk Sumsel dan Palembang. (KJ-04/*)

01 08 -- Simposium Kesehatan 3

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter