Kisah Relawan Banjir Bangka, ‘Mereka Tak Hanya Butuh Bantuan Materi..’

Banjir yang melanda sebagian besar Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung, beberapa hari lalu menyisakan banyak potret dan kisah kepedulian antar anak negeri yang masih menyala. Pengambilan keputusan yang cepat, serta jaringan relawan yang mumpuni membuat aksi kepedulian berlangsung senyap dan tepat sasaran.

Begitulah aksi kepedulian yang datang dari tim Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dari Dompet Dhuafa Sumatera Selatan. Tidak menunggu lama setelah informasi banjir tersebar, Kamis (11/2/2016) tim gabungan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa langsung bergerak. Semangat pun disambut oleh DD Sumsel dengan mengutus tiga orang dari DDV Sumsel untuk bertolak ke Bangka dalam agenda respon banjir.

Tim dari DDV Sumsel diwakili oleh Marzuki, Ichsan dan Andri yang sudah lebih dari dua tahun bergelut dengan agenda kerelawanan bersama DD Sumsel. Respon menarik yang dirasakan oleh relawan ini adalah tanggapan dari masyarakat dan pemerintah setempat yang sigap dalam menanggulangi banjir, sehingga beban dalam penanggulangan banjir tersebut semakin ringan.

“Aksi DMC dan DDV Sumsel kemarin cukup baik dan ditanggapi positif oleh masyarakat, selain bantuan dapur umum kita juga melakukan respon dalam bentuk pengembalian mental masyarakat dan anak-anak,” ujar Andri saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Ditambahkan Andri, bahwa masyarakat sebagai korban banjir bukan hanya butuh bantuan materi saja, melainkan juga bantuan moril yang hari ini sudah mulai dipadu padankan oleh banyak kelompok tim respon bencana.

Lima hari berada di lokasi bencana, ia banyak mendapat pengalaman dan secara emosional ia merasa senang dengan aksi kali ini, “Saya senang sekali karena dapat ikut andil langsung di lapangan. Banyak ilmu yang didapat selama di lapangan. Baik pada masa assessment (penilaian awal lokasi,ed) hingga aksi-aksi yang harus direspon cepat,” ungkap mahasiswa Teknis Sipil ini.

Sementar bagi Ichsan yang juga termasuk dalam tim respon bencana banjir Bangka, rasa syukur terus terucap karena dengan banjir ini ia mendapatkan ilmu baru, kenalan baru serta pengalaman langsung di lokasi terdampak.

“Alhamdulillah bisa berbuat lebih yang mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk warga disano, semoga kito tetap jadi wong yang peduli sesama”, ucapnya.

Tak ada motivasi lain yang melatarbelakangi aksi mereka, kecuali semata-mata diniatkan untuk saling meringankan beban dan wujud empati bagi para korban terdampak banjir yang membutuhkan bantuan mendesak. Setelah menyelesaikan tugas selama lima hari, Selasa (16/2/2016) mereka kembali ke Palembang. Disebutkan, kondisi lokasi di dua Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Induk sudah kondusif dam sebagian besar masyarakat sudah kembali pulang ke rumah beraktivitas seperti sedia kala. (KJ-04/Wan)

 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter