Agenda program pendidikan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) untuk melahirkan guru transformatif dalam program School of Master Teacher (SMT) telah dimulai dengan berlangsungnya kuliah tatap muka di pekan ketiga.
Dua pekan sebelumnya, SMT telah diawali dengan kuliah perdana berbentuk Studium Generale (7/2/2016) dan Military Super Camp (14/2/2016).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, program SMT mendapat support penuh dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palembang. Sebagaimana dinyatakan oleh Sekretaris Disdikpora Kota Palembang H. Karim Kasih, SH, MM dalam kegiatan Studium Generale pada pekan sebelumnya, bahwa Pemerintah Kota Palembang mendukung serta mengapresiasi setinggi-tingginya agenda program yang diadakan oleh DD Sumsel terkait program SMT.
Salah satu bentuk dukungan konkrit Disdikpora Kota Palembang dalam kegiatan ini adalah dengan mengizinkan para guru SD dan MI untuk mengikuti program SMT sekaligus memfasilitasi tempat kuliah umum.
Dan pada kuliah perdana SMT pekan ini, dipusatkan di SDN 149 Sukarami. Perkuliahan diadakan setiap hari Ahad dan dijalankan sepanjang hari, mulai dari pagi hingga sore serta diikuti oleh 24 orang guru yang telah lulus seleksi program.
Diawali dengan apel pagi yang diikuti seluruh peserta layaknya upacara yang biasa diadakan guru-guru dan siswa di sekolah mereka, peserta SMT sudah bersiap mengikuti apel tanda dimulainya perkuliahan.
Apel ini sendiri ditujukan untuk menjaga kedisiplinan guru peserta SMT, “Kita adakan apel pagi untuk mengawali kegiatan setiap pekan serta menjaga kedisiplinan guru, untuk menjadi guru transformatif, kedisiplinan menjadi perhatian bagi setiap guru juga sebagai bukti kesiapan kita mengikuti perkuliahan setiap pekannya”, ujar Andiwijaya selaku fasilitator program SMT.
Ditambahkan Andi, sebelum memulai perkuliahan juga dianjurkan setiap guru peserta SMT melaksanakan sholat Dhuha guna menambah keberkahan aktifitas yang melibatkan guru dari perwakilan 20 sekolah se-kota Palembang tersebut.
Dalam perkuliahan tatap muka perdana ini disampaikan materi tentang “Kelas Model” dengan bahasan di dalamnya yaitu manajemen kelas dan tampilan kelas. Materi kelas model ini dimaksudkan untuk mengawali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas sebelum penyampaian materi itu sendiri.
“Kita akan mempelajari bagaimana pengkondisian kelas di awal waktu KBM untuk menyiapkan kondisi siswa menerima materi, lalu belajar tentang membuat tampilan kelas yang lebih menarik sehingga dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti KBM”, jelas Andi yang juga sebagai pemateri dalam perkuliahan ini.
Dalam materi ini dijelaskan sedikitnya ada 4 metode untuk menjadikan kelas sebagai kelas model. Pertama, deteksi kelas, ini dimaksudkan untuk melihat kesiapan siswa menerima materi dari guru, lalu kedua, membangun ekspektasi positif, bertujuan untuk meningkatkan semangat siswa serta memberikan kepercayaan diri atas mereka, sementara yang ketiga adalah menjaga momentum, dan terakhir yaitu penegakan aturan dan prosedur dalam kelas selama KBM.
Selain itu pula untuk mengahasilkan kualitas pendidikan yang berkualitas, pihak sekolah hendaknya menjalin sinergi antara guru, siswa dan orang tua. Meski sinergi yang ideal sulit tapi harus tetap diupayakan, “Hendaknya sinergi orang tua dan sekolah tidak hanya dilibatkan ketika anaknya bermasalah di sekolah saja, tapi lebih dari itu orang tua dapat diajak kerjasama untuk memantik siswa agar berprestasi,” ungkap Andi.
Ia juga menekankan agar guru juga menjadi seorang pembelajar yang selalu meningkatkan kapasitas untuk pengetahuan-pengetahuan baru secara berkesinambungan.
Pada sesi selanjutnya diberikan materi membuat tampilan kelas dengan beraga tema, ada yang bertema tentang lingkungan, mengenai tampilan cita-cita serta materi pembelajaran itu sendiri, seperti yang dibuat oleh kelompok tiga mengenai tampilan pembelajaran.
Perkuliahan tatap muka berakhir hinnga pukul 17.00 dan ditutup dengan pengumuman persiapan tatap muka untuk pekan selanjutnya. Secara berurut materi perkuliahan akan membahas tentang kelas model, kelas penelitian asyik, kelas kreatif, kelas ceria dan kelasku istanaku. (Wan/KJ-04)