Jauh dari Keluarga, Kesan Baru Donatur Dompet Dhuafa Berlebaran Kurban di Sembalun

Pagi hari dengan suhu berkisar 14 – 15 derajat celcius, tak menahan kaki untuk melangkah ke masjid di sekitar Kecamatan Sembalun untuk melakukan solat Idul Adha pada Jumat (1/9/2017). Hari Raya Kurban pada tahun ini pun sangat spesial bagi masyarakat Sembalun. Diluar prediksi dari kurban pada tahun lalu, kali ini Kurbanesia Dompet Dhuafa bersama belasan Donatur berkesempatan untuk melihat proses kurban, mendistribusikan, dan berinteraksi langsung dengan penerima manfaat. Pun sebelumnya melakukan kontrol kualitas keadaan sapi – sapi agar sesuai standar kurban.

Salah satu Donatur yang mengikuti rangkaian kegiatan kurban di Sembalun ini adalah seorang animator dan penyanyi muda, Chikita Fawzi. Ditengah kepadatan aktifitasnya, ia berusaha menyempatkan terjun dalam kegiatan sosial untuk berbagi. Wanita yang memiliki nama lengkap Marsha Chikita Fawzi ini juga berharap kepada Dompet Dhuafa agar terus bisa membentang kebaikan sehingga manfaatnya semakin banyak diterima setiap orang di pelosok seperti di Sembalun ini.

“Aku percaya Dompet Dhuafa itu selalu tepat sasaran. Penerima manfaatnya hingga pelosok di seluruh Indonesia, merata. Aku merasakan experience langsung berinteraksi dengan penerima manfaat dalam berkurban di Sembalun. Dulu biasanya aku selalu diajak Opa aku untuk melihat proses kurban, tapi setelah Opa meninggal, ini pengalaman terbaru lagi untuk menyaksikan kurban, jadi luar biasa banget”, ujar putri bungsu dari Ikang Fawzi dan Marissa Haque ini.

Ia juga mengungkapkan pengalaman berkurbannya tahun ini, “Memang sudah sunatullah yang diciptakan dalam berkurban, sapi yang dikurbankan dan orang – orang yang berkurban. Jadi perjuangannya sudah dirasakan dari niat memberi manfaatnya. Misalnya aku, untuk membeli sapi ini saja itu perjuangan banget, Mas.. Menabung bahkan mengajak keluarga dan teman – teman untuk ikut patungan kurban sapi, biar terasa lebih bermakna. Memilih sapi karena menurut saya daging sapi lebih banyak nutrisinya dibanding daging kambing. Daging sapi juga lebih besar dan banyak jumlahnya jika dibagikan”.

Dari belasan Donatur yang ikut terlibat dalam kegiatan social trip kurban di Sembalun, hanya 2 (orang) pria yang tergabung, salah satunya adalah Hutomo. “Dompet Dhuafa benar – benar bagus, memberdayakan masyarakat khususnya pelosok untuk memelihara hewan kurban sampai ke tahap dikurbankan. Tim-nya pun asyik dan seru, jadi seneng ikutnya. Tebar Hewan Kurban (THK) pun membuat kurban lebih bermanfaat karena distribusinya jadi merata, tidak menumpuk di satu kota. Saya pun berkurban di Dompet Dhuafa, sistemnya solid, selalu ada report sampai majalah yang saya terima setiap bulannya” ujar pemuda asal Bandung tersebut.

Selain Hutomo, ada pula Ibu Santi dari Jakarta yang mengungkapkan kesan nya merayakan Hari Raya Idul Adha jauh dari keluarga dan berada di kampung orang. Ia mengaku kali pertama mengikuti kegiatan social trip Dompet Dhuafa seperti ini tetapi sudah merasakan kenikmatan untuk dirinya dalam meningkatkan keimanan. “Saya percaya Dompet Dhuafa benar – benar menyalurkan amanah donasi kita hingga ke pelosok daerah. Terbukti saya menyaksikan langsung saat ini, bahkan kondisinya diluar ekspektasi saya”, ujar Santi.

Begitupun dengan pengalaman Ibu Dwi dari Ciputat yang telah mengikuti beberapa kali kegiatan acara Dompet Dhuafa ini, “Saya merasakan betul manfaatnya bisa mengenal langsung masyarakat di Sembalun ini. Sangat berharap bahwa dengan kegiatan ini kami bisa membantu mereka juga untuk lebih baik lagi”

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter