Peningkatan kualitas keilmuan dan keterampilan dalam mengajar mutlak menjadi agenda bagi setiap tenaga pengajar. Termasuk bagi para guru yang mengajar di sekolah dasar (SD). Karena pondasi utama pengenalan awal dasar-dasar pengetahuan berada di level tersebut. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari seminar, workshop pendidikan, hingga pelatihan.
Dalam upaya peningkatan kemampuan tersebut itulah seorang Janhadi Sumarta, S. Pd. (28) bergabung menjadi peserta dalam program School of Master Teacher (SMT) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel mewakili SDN 197 Kalidoni. Meskipun untuk itu, ia bersedia meluangkan waktu setiap pekan untuk mengikuti program SMT.
Awalnya Janhadi tidak langsung mengiyakan tawaran itu karena harus melihat-lihat terlebih dahulu tentang program tersebut. “Setelah dikabarkan kepala sekolah tentang program SMT dari pihak Disdikpora Palembang, saya mencoba menggali berita tentang program yang sudah berjalan sejak tahun 2015 lalu. Setelah mendapatkan informasi tentang program tersebut, langsung saya setujui,” cerita Janhadi.
Mengawali karir guru secara serius baru ditekuninya di awal tahun ajaran 2015. Meskipun diakuinya mengajar di sekolah formal belum genap satu tahun. Namun kiprah Janhadi sudah dimulai sejak lima tahun lalu sebagai guru bimbingan belajar bahasa Inggris, bahkan aktifitas mengajar ini sudah dimulai sebelum ia lulus sebagai sarjana pendidikan.
Bagi Janhadi, program SMT memberikan cita rasa baru dalam proses mengajar yang digelutinya. Di antara hal baru yang didapatkan dari materi perkuliahan SMT adalah menghadirkan semangat baru untuk mendidik bagi anak didiknya. “Tak hanya menyampaikan materi, namun di SMT kami diberikan motivasi serta mencoba menggunakan alat peraga unik sebagai media pembelajaran untuk lebih mempermudah siswa menerima materi”, ujarnya.
Janhadi pun menyebutkan jika ia sudah memulai menerapkannya di kelas dengan membuat star wall. Yakni semacam papan apresiasi bagi siswa yang meningkat hasil belajarnya dengan menyematkan tanda bintang pada nama siswa tersebut. Hasilnya, siswa semakin berlomba untuk memperbaiki diri seperti menulis rapih dan yang mendapatkan nilai bagus.
“Dengan model visual seperti itu, semangat siswa dapat lebih terpacu. Termasuk juga pemahaman yang lebih cepat jika dibanding dengan model ceramah,” jelasnya.
Menurutnya, ada kepuasan tersendiri jika apa yang kita jelaskan dimengerti oleh siswa. “Kadang terlihat respon siswa datar atas model materi yang kita bawakan. Namun setelah beberapa kali mempraktekkan materi yang didapatkan dari perkuliahan SMT, mereka tampak lebih bersemangat,” ujar sulung dari lima bersaudara ini.
Tantangan menguasai kelas pun semakin meningkat karena saat ini Janhadi telah diberi tugas menjadi guru kelas di kelas 2A, dengan kebiasaan siswa yang masih suka bermain saat proses belajar berlangsung.
Selain sebagai guru kelas, Janhadi juga menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris, sehingga ia lebih banyak ruang untuk mempraktekkan materi yang didapat selama perkuliahan SMT. Baginya di antara seluruh mata pelajaran, Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran paling sulit untuk membuat alat peraganya sebagai media. Ia pun memanfaatkan waktu di bimbel sebagai ruang implementasi materi dengan cara mengajar yang lebih kreatif dan menarik.
Sementara kepala sekolah SDN 197 Kalidoni, Hery Murdyati, S. Pd menyampaikan dukungannya terhadap program peningkatan skill SMT. Ia berharap, dapat membawa peningkatan cara mengajar dan berefek langsung bagi siswa.
“Bagi kami peningkatan kualitas guru akan berdampak juga bagi perkembangan sekolah dari sisi cara mengajar guru dan berharap ada kelanjutan dari program yang berjalan singkat ini,” katanya.
Dukungan pun datang dari keluarga Janhadi. Karena program ini mengarah kepada peningkatan kualitas cara mengajar, diperkuat lagi karena sang ibu juga berprofesi sebagai guru sehingga tahu betul bagaimana dinamika mengajar sehari-hari yang membutuhkan peningkatan secara berkala.
Ia pun mengingatkan bahwa hal yang tidak kalah penting adalah menjaga semangat mengajar dan terus berkembang. “Selain peningkatan kemampuan guru sehingga guru dapat tampil lebih menarik, hal lain yang juga harus dikejar bagi guru adalah menjaga kestabilan semangatnya dalam mengajar,” cetusnya. (Wan/KJ-04)