Banyak milyarder muda yang bermunculan belakangan ini. Sebelum menginjak usia 45 tahun mereka sudah sukses dengan usaha mereka. Sebut saja Purdi E Chandra – pemilik bimbingan belajar Primagama, Yusuf ‘Sembah’ – Sang Brokerpreneur, Ippho ‘Right’ Sentosa – pengarang buku mega Best Seller ‘7 Keajaiban Sedekah’, dan lainnya. Ke semuanya, telah menjadi milyarder baru di ranah entrepreneurship tanah air di usia muda. Dan tahukah anda, apakah salah satu rahasia mereka? Ya, sedekah! Mereka mengoptimalkan usaha dengan memaksimalkan sedekah.
Karena menurut mereka, sedekah menjadi tools yang sangat berpengaruh terhadap laba yang mereka peroleh. Adagium mereka, bila kita bersedekah salam maka kita akan mendapat salam. Ketika kita bersedekah senyum maka kita akan mendapat balasan senyuman. Nah, kalau kita bersedekah harta maka kita akan mendapat ganjaran harta. Tentu saja, hal tersebut sangat berkaitan dengan hak prerogatif Allah untuk menentukan kadar, waktu dan jenis balasan-Nya. Bahkan, bisa jadi balasan-Nya baru akan diterima di alam akhirat kelak. Wallahualam.
Terkait dengan hal tersebut dan juga dalam rangka menyambut dan menyemarakkan bulan Suci Ramadhan 1433 H, DSIM (Dompet Sosial Insan Mulia) selaku Lembaga Amil Zakat dan Pemberdayaan yang ada di bawah Dompet Dhuafa (DD) Jakarta, mencoba menawarkan konsep ‘Sedekah Omzet Sehari’ kepada para pelaku usaha yang ada di Palembang.
Apa itu Sedekah Omzet Sehari (SOS) ?
Ramadhan adalah bulan yang membahagiakan kaum muslim. Karena saat itu seluruh masyarakat muslim tengah bergembira berpuasa. Salah satu kegembiraan tersebut diwujudkan dengan kegembiraan menjelang berbuka. Hal ini sejalan dengan hadist, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku’. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Muslim).
Aneka hidangan nikmat lagi menyegarkan tersampir di atas meja. Semuanya adalah bentuk rasa syukur atas kemenangan karena telah menyelesaikan puasa pada hari itu dengan baik. Perilaku kaum muslimin di saat Ramadhan itu turut mempengaruhi perputaran ekonomi umat sebelum, selama dan sesudah Ramadhan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh peningkatan nilai konsumsi masyarakat pada umumnya selama bulan Ramadhan, terlebih dalam konsumsi kuliner.
Fakta ini menjadi perhatian bagi pemilik usaha untuk meningkatkan keuntungan sekaligus keberkahan di bulan Ramadhan. Mengingat ramainya tempat usaha kuliner pada waktu menjelang dan saat berbuka puasa. Agar peningkatan keuntungan dapat bersinergi dengan peningkatan keberkahan usaha, maka aktifitas sosial pemilik usaha pun sejatinya tidak terlepas dari aktifitas usaha itu sendiri. DSIM mencoba menjadi pihak ketiga yang menawarkan dan mempermudah niat para pemilik usaha untuk mewujudkan niat mulia tersebut.
Program Sedekah Omzet Sehari (SOS) ini sebagai bentuk berbagi yang dilakukan oleh pemilik usaha dengan cara mensedekahkan omzet dari usahanya selama satu hari di bulan Ramadhan sebagai sedekah yang akan disalurkan melalui Dompet Sosial Insan Mulia untuk kemudian didistribusikan melalui beberapa program kepedulian bagi masyarakat kurang mampu di wilayah Palembang.
Aktifitas kepedulian terhadap sesama, baik berbentuk sedekah, charity atau donasi sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai kesyukuran terhadap rezeki yang diterima. Nilai memberi itupun menjadi janji Allah untuk dilipatgandakan minimal 10 kali lipat dari nilai yang kita berikan sebagai bentuk berbagi. Untuk itulah program Sedekah Omzet Sehari ini didedikasikan agar ikhtiar kita dalam berbisnis dapat berkesinambungan dengan nilai-nilai keberkahan. (KJ-04)
