Ingin Bantu Pendapatan Keluarga, Palma Semangat Ikuti Pelatihan Pembuatan Pempek

Suasana pelatihan pembuatan pempek bagi para ibu rumah tangga, Ahad (24/4) lalu.

Suasana pelatihan pembuatan pempek bagi para ibu rumah tangga, Ahad (24/4) lalu.

Pempek atau empek-empek. Makanan khas dari kota Palembang ini telah terkenal ke seantero negeri. Maka tak heran, kini makanan empek-empek digemari oleh banyak orang dan mudah ditemukan di kota-kota lain. Tapi, soal cita rasa, hanya empek-empek dan cuka asli Palembang saja yang masih original.

Jika sebelumnya rahasia pembuatan pempek diwariskan turun-temurun, kini beberapa komunitas mulai memberikan perhatian kepada kuliner olahan ikan ini dengan mengadakan pelatihan agar tidak punah cita rasa aslinya.

Seperti kegiatan pelatihan membuat empek-empek yang diikuti oleh 10 orang ibu-ibu dan janda dhuafa pada Minggu (24/04) lalu. Bertempat di lokasi Pos Sehat Al-Irsyad LKC DD Sumsel, ibu-ibu yang kebanyakan sebagai ibu rumah tangga ini diberikan materi seputar cara pembuatan panganan khas kota Palembang dengan berbagai jenis.

Dengan sigap dan penuh semangat, ibu-ibu yang bertempat tinggal di sekitar daerah Seberang Ulu ini memperhatikan panduan yang disampaikan oleh instruktur yang sengaja dihadirkan untuk membagi ilmunya seputar proses dan teknik membuat pempek, sebutan lain dari empek-empek Palembang.

Dipandu instruktur yang sehari-hari biasa membuat pempek, peserta pelatihan diajarkan mulai dari mencampur seluruh bahan dan bumbu hingga cara membentuk pempek dengan berbagai jenis. Dimulai dari pukul 1 siang, kegiatan pelatihan berakhir pada pukul 4 dengan hasil pempek yang menggugah selera.

Pelatihan keterampilan membuat pempek ini sebagai tindak lanjut dari program Social Entrepreneur Camp (SEC) yang diadakan Dompet Dhuafa pada Maret lalu. Kartini Eka Sari, menjadi salah satu peserta dalam ajang pelatihan bagi pengusaha yang berdedikasi sekaligus dalam bidang sosial. Bentuk kecil dalam ranah sosial, dilakukan dengan mengundang ibu-ibu tersebut untuk juga mendapatkan keahlian.

“Ini kali pertama pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan warga dhuafa sekitar, terutama ibu-ibu agar dapat mengangkat harkat keluarganya,” jelas Kartini selaku penanggung jawab kegiatan.

Palma (50) salah seorang peserta pelatihan merasakan banyak ilmu dan keterampilan baru. “Alhamdulillah saya disini mendapatkan banyak ilmu tentang membuat kudapan khas Palembang yang terkenal ini,” jelas ibu yang anaknya juga mendapatkan beasiswa dari Dompet Dhuafa Sumsel.

Ia mengikuti pelatihan ini berkat ajakan tetangganya. Sehari-hari ibu Palma berjualan burgo keliling di daerah 5 Ulu, saat ini dagangan burgo yang dijajakannya sedang sepi. “Jujur saja, sekarang dagangan sedang sepi, untuk membeli beras 1 kg saja terasa sulit,” akunya.

Berharap dengan mengikuti pelatihan ini, ibu Palma bisa menambah aneka dagangan makanan yang bisa dijual. “Semoga nantinya dari hasil jualan burgo dan pempek dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga,” imbuhnya.

Selain pemberian bantuan yang bersifat karitatif, DD Sumsel juga memberikan bantuan dalam bentuk keterampilan di bawah Program Ekonomi. Seperti yang tengah berjalan saat ini, Institut Kemandirian (IK) DD Sumsel memberikan keterampilan menjahit kepada 20 peserta dari kalangan ibu-ibu dan remaja putri. (Wan/KJ-04)

 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter