
Lima hari sudah, Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) Sumsel berada di lokasi banjir Kabupaten Musi Rawas Utara. Sejak diberangkatkan pada Jumat (1/4) lalu, Tim DMC telah melakukan berbagai upaya untuk membantu memetakan bencana banjir tersebut serta bersinergi dengan berbagai pihak untuk meringankan para korban terdampak banjir.
Pada kesempatan Selasa (5/4), Tim DMC membagikan bantuan sembako terhadap warga korban terdampak banjir di Kelurahan Bingin Teluk Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara. Bantuan sembako tersebut berupa 400 kg beras. “Kita usahakan – bekerja sama dengan unsure pemerintah seperti Lurah dan RT, yang menjadi sasaran penerima bantuan adalah para korban banjir dan benar-benar berhak menerima bantuan, seperti janda lansia yg tidak mempunyai penghasilan”, ujar Ichsan dalam laporannya sembari menyebutkan, ada 70 KK yang mendapatkan bantuan.
Selanjutnya tim bergerak ke SDN 1 Bingin Teluk yang waktu terjadi banjir sempat tergenang air berhari-hari. Di sini, Tim DMC DD Sumsel menggelar aksi Sekolah Ceria terhadap siswa sekolah kelas 3 hingga kelas 6.
Aksi Sekolah Ceria menjadi bagian dari SOP tim kebencanaan Dompet Dhuafa. Biasanya dilakukan bertujuan untuk menghibur anak-anak dan membantu menghilangkan trauma musibah yang baru saja mereka alami. “Kita ajak anak-anak untuk tahu bagaimana cuci tangan pakai sabun yang benar, sikat gigi yang baik serta bermain games dan memberikan susu kotak kepada adik-adik tersebut”, sebut Ichsan.
Selain itu, kepada anak-anak tersebut juga dibagikan susu kotak, total ada 76 orang siswa yang ikut bermain bersama dalam program Sekolah Ceria tersebut. Setelahnya, tim bersilaturahim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara dan ditemui oleh Sekretaris Dinkes Ibu Ema.
Berdasarkan pantauan tim relawan DMC, kondisi banjir di kabupaten tersebut sudah mulai kondusif. “Genangan air telah surut dan warga telah beraktivitas seperti biasa. Untuk itu, tim memutuskan akan bertolak ke Palembang pada Rabu (6/4) hari ini”, tukas Ichsan.
Tim merekomensasikan bantuan sarana dan prasarana sekolah di wilayah tersebut. Seperti meja dan kursi yang kurang layak. “Bisa dijadikan perhatian khusus untuk diberikan manfaat”, tutupnya. (KJ-04/Wan)