Oleh : Agus Wandi(Staf Fundraising)
Layaknya sebuah urutan yang telah dirancang, Dzulhijjah sebagai bulan terakhir dalam hitungan tahun Hijriah juga bersamaan dengan pelaksanaan rukun Islam yang terakhir. Ibadah haji sebagai ibadah pelengkap bagi seorang muslim yang pelaksanaannya setelah didahului oleh rukun lainnya.
Tiga faktor
Setidaknya ibadah haji dapat terlaksana akibat dari tiga faktor, mengutip uraian seorang ustadz, ketiga faktor tersebut yaitu nishab, nasab dan nasib.
Nishab, atau batas kemampuan menjadi faktor kebanyakan bagi seseorang untuk menunaikan ibadah haji, baik batas kemampuan biaya keberangkatan maupun batas kemampuan biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Faktor yang kedua adalah nasab atau garis keturunan, faktor ini juga cukup banyak dalam masyarakat kita, di mana seorang dapat menunaikan ibadah haji dari pengorbanan anaknya atau pun sebaliknya.
Faktor yang terakhir adalah nasib, yaitu faktor yang tidak banyak dalam masyarakat kita, dimana seorang dapat menunaikan ibadah haji karena dilatar belakangi oleh nasib baiknya. Entah itu hadiah dari tempat kerja ataupun penyebab lainnya.
Irisan yang sama
Dari ketiga faktor tersebut, terdapat irisan kesamaan yakni sebuah pengorbanan, terlebih lagi bagi seorang dhuafa, pengorbanan materi jelas tercermin dalam proses perwujudan ibadah tersebut. Bagi kalangan yang mampu secara materi, pengorbanannya bukan lagi dalam bentuk materi melainkan pengorbanan dalam bentuk usaha dalam menunaikan rukun ibadah tersebut.
Seperti halnya ibadah haji yang sarat akan pengorbanan, ibadah kurban pun demikian. Pengorbanan sangat kental terasa ketika keinginan untuk berkurban timbul, apatah lagi keinginan tersebut timbul dari seorang yang dhaif secara ekonomi, tentunya memberikan porsi pengorbanan yang begitu besar.
Selamat menunaikan ibadah haji, semoga menjadi haji mabrur, selamat Hari Raya Qurban, semoga dapat semakin mendekatkan kita pada sang pencipta.