Gelorakan Semangat Zakat DD Sumsel Gandeng BMT se-Sumsel

Potensi zakat secara nasional mencapai Rp217,3 triliun (ADB, 2012) dan yang baru terhimpun sebesar Rp2,3 triliun, baru 10%. Sedangkan untuk Sumatera Selatan potensi zakat sebesar Rp1,7 triliun dan pencapaian oleh Dompet Dhuafa (DD) Sumsel baru 2,9 miliar (2013).

Data terbaru tersebut dipaparkan oleh Ustadz H Ahmad Sonhaji salah seorang pembicara dalam kegiatan Workshop Zakat yang diadakan oleh DD Sumsel bertempat di Hotel Grand Duta Palembang, (4/3).

Kegiatan yang diikuti oleh para pengurus Baitul Mal wat Tamwil (BMT) se-Sumatera Selatan tersebut berlangsung hingga sore hari. Menghadirkan pembicara langsung dari Dompet Dhuafa pusat.

Shonhaji yang juga menjabat sebagai Deputi Dir LAZ Dompet Dhuafa dalam sesi pertama, menyebutkan angka potensi zakat. Ia juga mencontohkan bagaimana di Mesir zakat menjadi penopang APBN negara. “Baitul mal di Mesir itu jalan. APBN mereka malah disokong oleh dana zakat. Makanya tak heran, jika sampai sekarang mereka masih bisa memberikan beasiswa kepada para mahasiswa asing yang belajar di negeri tersebut”, urainya.

Ia melanjutkan, dengan fakta tersebut maka seharusnya zakat bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat lebih banyak lagi. “Dompet Dhuafa sudah memulainya. Di Parung kita punya sekolah bebas biaya selama 5 tahun, untuk anak-anak dhuafa. Di Bogor, kita juga punya Rumah Sakit Terpadu, dengan fasilitas lengkap serta bebas biaya. Kalo di Palembang ada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Itu semua gratis untuk dhuafa karena dibiayai dengan dana zakat”

Sementara itu, M Agus Wandi Corporate Fundraising Dompet Dhuafa Sumsel kepada wartawan menyebutkan, kegiatan ini ditujukan untuk menjalin silaturahim dan sinergi dengan BMT-BMT yang ada di Sumatera Selatan.

“Kita melihat bahwa, fungsi BMT itu ada dua. Yakni sebagai Baitul Mal dan Baitul Tamwil. Baitul Tamwil itu sesuai dengan pemahaman kita saat ini, yaitu simpan pinjam berbasis syariah. Nah, fungsi Baitul Mal inilah yang mempunyai fungsi beririsan dengan Dompet Dhuafa”, jelasnya.

Peran ini, lanjutnya, yang bisa disinergikan. Apalagi BMT itu sendiri telah menjangkau ke pelosok. “Harus diakui memang fungsi BMT baru sebatas Baitul Tamwil, simpan pinjam. Belum menyentuh kepada fungsi Baitul Mal-nya,” tambah Wandi.

Adapun perwakilan BMT yang hadir pada itu sebanyak 21 orang dari 19 BMT yang hadir. Ke-19 BMT berasal dari Palembang, Prabumulih, OKI, LubukLinggau, Banyuasi dan Musi Banyuasin. Sementata menurut keterangan Wandi, ada 30 BMT se-Sumsel yang terdata oleh DD Sumsel.

Harapan Wandi dari kegiatan tersebut adalah BMT dapat menjadi  instrumen yang menguatkan gerakan zakat utk indonesia. Hal ini ditandai dengan follow up agenda terkait sinergi. (KJ-04)

Dompet Dhuafa Lembaga Zakat di Palembang

Dompet Dhuafa Lembaga Zakat di Palembang

Dompet Dhuafa Lembaga Zakat di Palembang

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter