.
Duka Apriansyah (25) warga Dusun III, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, begitu mendalam, karena selain harus kehilangan tiga anggota keluarganya akibat tsunami, dia juga batal menikah tahun ini.
.
Ayahanda Masjaya (54), ibunda Eliana (45) dan nenek Rumsiah (80) meregang nyawa diterjang ombak dan puing-puing bangunan.
.
“Di rumah ada sembilan orang. Saat kejadian kami semua di rumah karena itu jam istirahat. Tiba-tiba ombak datang. Yang pertama tidak begitu besar. Tidak lama, ombak kedua datang, tinggi sekali, melebihi tinggi rumah,” ujar Apriansyah.
.
Selain itu, impian Apriansyah untuk menikah di tahun 2019 juga kandas karena ia masih larut dalam duka.
.
“Harusnya sudah siap-siap, tetapi mau bagaimana? Orang tua sudah pergi, rumah pun tidak ada,” ujarnya pasrah, yang berencana menikah Februari 2019 nanti.
.
Jangankan berpikir tentang pernikahannya, Apriansyah mengaku saat ini tidak tahu bagaimana melanjutkan hidup. Satu-satunya kapal yang ia gunakan untuk menyambung hidup hancur berkeping.
.
“Seandainya kapal masih ada, mungkin saya masih bisa melaut,” harapnya.
.
Apriansyah dan nelayan lain yang tinggal di bibir pantai Desa Way Muli hingga kini masih mengungsi di kaki gunung. Saat ini mereka mengandalkan bantuan dari para donatur untuk bertahan. Mereka pun berharap pemerintah memberi bantuan kapal dan membangun kembali rumah.
.
“Kalau bisa, tetap di pinggir pantai saja, di situ kita cari makan. Kalau dipindah jauh dari laut, kami bingung,” ucap dia, dilansir Media Indonesia, Senin (31/12/2018).
