Sudah lebih dari sebulan, kabut asap telah berlalu dari bumi Palembang Darussalam. Udara kembali bersih. Masyarakat juga bisa menjalankan aktivitas luar ruang dengan tenang. Namun demikian, pergantian musim dari kemarau ke penghujan, diikuti pula dengan ancaman lingkungan di belakangnya.
Menjelang musim pancaroba, ditandai dengan munculnya penyakit seperti diare, flu, demam dan muntaber. Belum lagi, curah hujan yang relatif tinggi menyebabkan beberapa wilayah mulai terendam air. Daerah yang semula merupakan resapan air sudah ditimbun dan berdiri bangunan di atasnya.
Memasuki musim penghujan, adalah sebuah keniscayaan untuk kembali sadar dan menjaga lingkungan. Agar kita bisa menghindari bencana lingkungan di musim hujan, yang sebagian besar diakibatkan oleh ulah tangan kita sendiri.
Pasca keterlibatan dalam penanggulangan kabut asap, sebulan yang lalu, Dompet Dhuafa bersama dengan Dongeng Ceria Management (DCM) tetap bergerilya dalam memberikan edukasi kepada anak-anak tentang ajakan untuk menjaga lingkungan di musim penghujan.
Selama tiga hari berturut-turut (15-17/12), Kak Danang dan Kak Rian mendongeng di enam sekolah, yakni Sekolah Alam Indonesia Bukit Siguntang dan SDN 82 Kel 7 Ulu Palembang di hari pertama, lalu Sekolah Alam Palembang Jakabaring dan SD Islam Alifah Beringin Raya Pasar Induk Jakabaring (16/12) dan hari terakhir di TKIT Salsabila Plaju dan SDIT Mushab bin Umair Lorong Tajur Kertapati. Tema yang diangkat dalam dongeng terebut adalah “Cerita Cinta Alam Pasca Kabut Asap“.
Anak-anak begitu gembira dengan kehadiran boneka ODI yang menjadi tokoh dalam dongeng yang dibawakan oleh Kak Danang. Mereka larut saat lagu Di Sini Senang didendangkan. Dengan diiringi petikan gitar oleh Kak Rian, suasana dongeng menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Melalui kisah boneka ODI, Kak Danang mengajak anak-anak untuk lebih peduli lingkungan. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. Apalagi saat ini telah masuk musim hujan. Agar potensi bencana banjir saat musim hujan dapat berkurang.
Kegiatan dongeng ini, sebagaimana disampaikan oleh M Agus Wandi dari DD Sumsel adalah kelanjutan dari aksi melawan kabut asap beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini juga merupakan hasil kerjasama dengan BNI Syariah melalui Yayasan Hasanah Titik dan Dongeng Ceria Management.
“Jika sebelumnya, DD bersama dengan DCM itu mengkampanyekan kepada anak-anak di lokasi terdampak kabut asap, tentang bahaya kabut asap dan edukasi untuk menggunakan masker saat berada di luar ruang. Maka, berhubung kabut asapnya sudah hilang, temanya pun diupdate menjadi ajakan untuk lebih peduli lingkungan”, ucapnya.
Apalagi, imbuhnya, ancaman sesudah masuknya musim hujan ini adalah datangnya banjir. “Sehingga, perlu ada edukasi untuk mengingatkan kembali. Terutama kepada anak-anak, agar ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan”. (KJ-04/*)