Dompet Dhuafa Sumsel, Ajak Guru Untuk Aktif Menulis

DSC_0038

Narasumber Dari Harian Umum Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post Bersama Peserta Bentang Inspirasi

Tampak antusiasnya peserta dalam kegiatan Bentang Inspirasi sebagai wadah berkumpulnya peserta dan alumni program School of Master Teacher Dompet Dhuafa Sumatera Selatan yang digelar Jum’at (24/06) di Gedung MIN 2 Model, Pakjo, Palembang. Kegiatan berbagi keahlian dan peningkatan kemampuan sebagai guru ini pun diikuti sedikitnya 35 guru SD dan madrasah yang juga sebagai peserta dan alumni program SMT.

Kegiatan Bentang Inspirasi ini sudah kali kedua diadakan, setelah sebelumnya diadakan sekaligus pembuka kelas angkatan kedua program SMT. “Untuk kali ini, kita mengajak guru untuk mulai aktif meningkatkan kemampuan literasinya, salah satu cara kita mengundang narasumber dari Tribun Sumsel dan Sripo untuk berbagi keahlian sebagai penulis,” jelas Andiwijaya, fasilitator kegiatan.

Keseriusan peserta terlihat saat redaktur Tribun Sumsel Lisma Noviani menjelaskan teknik mudah membuat artikel. Diantara hal yang harus disiapkan sebelum menulis adalah kerangka tulisan serta data untuk memperkuat tulisan serta harus ada pesan yang mau disampaikan dalam tulisan tersebut.

Menurut Lisma, dalam menulis itu yang penting ada pesan dalam tulisan kita sehingga para pembaca tulisan dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan. “Ada banyak aspek atau objek yang bisa dijadikan bahan untuk menulis, misalnya bagi guru-guru sekalian bisa menjadi penulis dengan objek utama pendidikan,” urainya.

Ia menambahkan, seorang guru bisa juga menjadi pemerhati pendidikan sehingga dapat langsung menuangkan temuan-temuan atau isu-isu kekinian dunia pendidikan dalam bentuk tulisan. Karena sejatinya seorang guru harus juga menguasai keterampilan menulis sebagai salah satu pilihan alternatif dalam mengajar, mendidik serta memimpin siswanya.

Sementara Redaktur Sripo Eko Adia Saputra memberikan kesempatan bagi guru untuk mengirimkan tulisannya agar bisa diterbitkan di kolom opini Sripo atau Tribun Sumsel. Ia pun menyarankan tulisan harus sesuai dengan situasi terkini. “Tema tulisan harus ada unsur kekinian, karena tulisan yang disukai adalah tulisan yang membahas isu yang sedang disoroti masyarakat,” katanya.

Di kegiatan tersebut juga sempat dibahas karya tulis RA. Mustika Hariyanti, M. Pd. salah satu peserta yang sudah membiasakan menulis satu artikel setiap harinya. Ia pun merasa kegiatan kali ini dapat menambah inspirasi guru untuk menulis. “Kita jadi tambah pemahaman cara menulis dan mendorong untuk lebih rajin menulis dan terus belajar tata cara menulis agar sesuai dengan konsumsi masyarakat,” terangnya.

Sebagai penutup kegiatan, Andiwijaya menyemangati dan memacu peserta untuk terus menulis. “Rekan-rekan yang punya ide dan gagasan ayo menulis, minimal menulis buku barian untuk ajang belajar menulis, kita berharap setelah pelatihan ini ada tulisan dari peserta yang bisa dimuat di Sripo atau Tribun dan semoga ilmu menulisnya pun bisa ditularkan kepada anak didik dan rekan sesama guru,” pungkasnya.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter