Kurang lebih 1,5 bulan sudah tim relawan Dompet Dhuafa berada di Asmat. KLB Gizi Buruk dan Campak mendorong Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan untuk mendampingi masyarakat Asmat secara holistik. Bukan hanya program respon jangka pendek, Dompet Dhuafa juga merencanakan program jangka panjang multisektor bertajuk Foodbank for Asmat.
Program Foodbank for Asmat menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat Asmat yang hingga kini masih perlu pendampingan terutama mengenai gaya hidup sehat. Pos Sehat, salah satu elemen dari program foodbank yang berbentuk pelayanan dan pendampingan masalah kesehatan. Semenjak tim pertama diturunkan, salah satu fokus yang dijalankan adalah kegiatan Pos Sehat yaitu berupa screening gizi, pemberian makanan tambahan, pemberian vaksin, sosialisasi hidup sehat hingga perawatan dan pengobatan. Bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dompet Dhuafa membawa serta tenaga medis profesional yang tersertifikasi mulai dari dokter, perawat, hingga bidan.
Permasalahan kesehatan merupakan salah satu puncak dari rumitnya permasalahan yang menyelimuti tanah Asmat. Salah satu akar dari permasalahan kesehatan yang diderita warga adalah lingkungan mereka hidup yang tidak memadai. Tanah Asmat sesungguhnya adalah rawa-rawa yang dibangun menjadi pemukiman. Semua rumah berbentuk rumah panggung. Dan alat transportasi yang bisa digunakan untuk mencapai distrik satu ke lainnya harus menggunakan perahu, baik itu perahu motor maupun perahu dayung. Hal ini membuat kualitas air di daerah tersebut sangat buruk. Namun warga mau tidak mau menggunakan air tersebut untuk kehidupan sehari-hari baik mandi, cuci, maupun konsumsi. Kualitas air yang tidak baik ini pun menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh Dompet Dhuafa. Lembaga Kemanusiaan yang pada tahun 2018 ini akan mencapai usia 25 tahun ini, menginisiasi program water purifier untuk membantu warga mendapatkan air bersih layak konsumsi.
Sektor lainnya yang menjadi perhatian Dompet Dhuafa adalah ketersediaan makanan yang bergizi dan sesuai dengan kultur dan kebutuhan tubuh mereka. Maka dari itu diperlukan sebuah lumbung pangan yang bukan hanya dimanfaatkan untuk menaruh hasil bumi yang akan digunakan untuk konsumsi warga. Tapi juga menjadi tempat dimana warga bisa memperoleh bahan makanan tersebut.
Yang tak kalah pentingnya adalah adanya usaha peningkatan kapasitas kehidupan masyarakat lewat pemberdayaan ekonomi. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pendampingan terhadap masyarakat Asmat yang sebagian besar merupakan pemahat yang handal. Dompet Dhuafa akan membantu mereka untuk meningkatkan taraf hidup mereka dengan memanfaatkan kerajinan pahatan tersebut sebagai salah satu sumber penghasilan mereka.
25 tahun membentang kebaikan, Dompet Dhuafa terus berjalan berkhidmat kepada kemanusiaan. Orang bijak berkata bahwa selama manusia ada, selama itu pula permasalahan kemanusiaan akan terus muncul. Ia muncul dalam berbagai bentuk. Maka tugas kita sebagai manusia tak lain adalah dengan terus menjadi bagian dari solusi permasalahan tersebut. Permasalahan Asmat meskipun rumit dan bercabang, bukan berarti tidak dapat diselesaikan. Kehadiran Dompet Dhuafa yang direncanakan akan berjalan selama satu tahun di Asmat, hanyalah salah satu usaha kecil untuk membantu sesama. Dengan semakin banyaknya dukungan para donatur dan berbagai pihak, makin luas pula jangkauan bantuan yang dicapai.