Peran dai di tengah masyarakat tidak hanya sebagai pendakwah semata. Dai juga merupakan seorang penggerak civil society dan problem solver umat, terlebih di daerah pelosok dan termarginalkan.Kompetisi para dai khususnya di daerah amat dibutuhkan.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Dompet Dhuafa (DD) Sumsel bekerjasama dengan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggelar Training Dai Nusantara yang dilaksanakan di Gedung Telkom Sudirman lantai 1 Ruang Broadband Learning Center Palembang.
Pelatihan yang digelar selama dua hari tersebut (26-27/10) diikuti oleh 19 orang peserta.
“Jumlah peserta memang kita batasi. Mengingat target dari pelatihan ini sendiri, untuk mendidik dai/daiyah sehingga lebih berkompeten”, ujar Dedi Mardiansyah Ketua Pelaksana kegiatan Pelatihan Dai Nusantara.
Materi pelatihan sendiri menyasar masalah pokok dalam keislaman, seperti Islamologi (Ust. Mahmud), Fikih Dakwah (Ust. Lukmanul Hakim), Motivasi Pengusaha Muslim (Ridwan Gustian), Dai Enterpreneur (Saipul Fadli), Kajian Hadist (Ust Arrazi dari Cordofa dan Pusat).
Di hari kedua, seusai materi Gerakan dalam Islam yang disampaikan oleh Ust Tsabit, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan proposal program dai.
“Dari ke-19 orang peserta, yang terdiri dari 14 orang ikhwan dan 5 orang akhwat, nantinya akan kita pilih lima terbaik. Penilaian terutama dari pengajuan proposal yang kita tugaskan di akhir kegiatan”, terang Dedi menambahkan.
Para peserta ini akan diminta untuk mempresentasikan proposal masing-masing dan lima yang terbaik, sesuai dengan penilaian akhir dari Tim Cordofa Jakarta, akan diberi bantuan sebesar lima juta rupiah untuk mewujudkan program dai yang telah mereka rancang.
“Selanjutnya, mereka akan diamanahkan untuk menjadi dai di daerah-daerah pelosok. Tentu saja ini tak lepas dari kepedulian para donatur yang turut kepedulian dalam program ini”, sambung Dedi.
Kegiatan Pelatihan Dai Nusantara rutin dilaksanakan setiap tahunnya, di mana tahun ini tema yang diusung adalah Meretas Dakwah Melintas Batas yang diselenggarakan selama bulan Oktober – November dan dilaksanakan secara marathon di beberapa daerah seperti Padang, Palembang, Pekanbaru, Serang, Yogyakarta, Alor dan lainnya.
Selain memberikan pembekalan keislaman, tujuan dari pelatihan ini adalah melakukan pembibitan dai-dai yang bersedia di tempatkan di daerah-daerah pelosok.
“Bukan tidak mungkin, jika sudah mengabdi dan memungkinkan kapasitasnya, baik dari segi ilmu keagamaan dan ilmu sosial lainnya, ada alumni yang dikirim ke luar negeri”, ujar Dedi. Cordofa sendiri pernah mengirim Ustadz H. Al Ikhlas Syamsuwir dari Sumatera Barat untuk menjalankan misi dakwah ke wilayah Filipina Selatan pada bulan Juli 2013 yang lalu. (KJ-04)