Catatan Relawan: “Tak Takut Disuntik, Karena Biar Sehat” (Bagian Empat)

WhatsApp_Image_2018-01-29_at_11_48_50_AM

Pagi itu teriakan Rendi (6), memecah keriuhan salah satu ruang kelas Taman Kanak-kanak YAPIS di Agats, Asmat, Papua. Kejadian tersebut membuat tim medis dari relawan gabungan (Dompet Dhuafa, Baznas, Daarul Quran, Lazis Wahdah), kebingungan menenangkannya. Ya, Rendi dan beberapa anak TK YAPIS lainnya, merasa takut saat melihat alat suntik imunisasi yang dibawa dokter dsri relawan medis untuk kejadian luar biasa Gizi Buruk dan Campak di Asmat.

“Awalnya takut karena disuntik itu sakit rasanya. Tetapi setelah dokter suntik lengan, tidak ada itu sakit,” ucap Ewil, salah satu siswa kelas 5 SD YAPIS yang mendapatkan imunisasi.

Lebih dari 150 anak, baik siswa yang masuk di kelas pagi maupun siang di TK, SD, SMP YAPIS Agats, mendapatkan imunisasi Campak, vitamin, dan tentunya juga edukasi terkait pemenuhan gizi. Pemberian vaksin atau imunisasi menjadi penting pada kejadian luar biasa kali ini. Dengan pemberian imunisasi tersebut, harapannya adalah dapat membangun sistem kekebalan tubuh yang baik bagi anak-anak Asmat. Sehingga kedepannya, tubuh anak-anak mampu menangkal penyakit yang berpotensi membawa kecacatan maupun kematian.

“Senang bisa ikut imunisasi dari bapak dokter. Saya tidak takut disuntik, biar nantinya terus sehat. Terima kasih bapak-bapak dokter semua,” tutur Hafifah dan Fatia, dua siswi kelas 1 SD YAPIS seusai mendapatkan imunisasi dari tim medis Dompet Dhuafa dan relawan gabungan lainnya.

Kedepannya, selain memberikan imunisasi dan edukasi terkait campak dan pemenuhan gizi, Dompet Dhuafa dan relawan lainnya juga bergabung dengan posko pusat untuk menyisir, serta inspeksi terkait kejadian luar biasa tersebut ke distrik-distrik yang tersebar di Kabupaten Agats. Mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia semua untuk dapat mengurai kejadian tersebut. Sehingga anak-anak Asmat dapat sehat semua.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter