Arif Sangat Gembira Sudah Dikhitan

Suasana khitanan massal yang digelar di klinik LKC DD Sumsel, Ahad (22/5/2016). Kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali pada pekan depan (29/5/2016).

Suasana khitanan massal yang digelar di klinik LKC DD Sumsel, Ahad (22/5/2016). Kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali pada pekan depan (29/5/2016).

Nisrawani sempat galau. Beberapa kali anaknya Muhammad Arif Budiman (7) menelpon dirinya, yang tak tinggal serumah dengannya. Sang buah hati itu terus menagihnya kapan akan dikhitan. Padahal, dengan tempat lokasinya bekerja dengan tempat tinggal sang anak cukup jauh, sehingga keinginan untuk segera mengkhitankan sang anak terpaksa dipendam.

Namun, kesempatan itu akhirnya datang juga. Saat ia mendengar dari tetangga ada khitanan massal di klinik tak jauh dari tempat anaknya itu, ia pun bersegera menyiapkan waktu sejak jauh hari. Tak lain agar bisa segera mengkhitankan Arif.

Sabtu (21/5), sehari sebelum pelaksanaan, Nisrawani pun mendatangi klinik Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) milik Dompet Dhuafa (DD) Sumsel untuk mendaftarkan Arif sebagai peserta khitan.

Walaupun sebenarnya ia telah menyiapkan sedikit uang sebagai pengganti biaya khitan, ia tambah bahagia saat tahu kegiatan itu ternyata tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis!

“Senang sekali rasanya bisa memenuhi permintaan Arif untuk dikhitan,” ucap ibu yang tinggal di daerah 7 Ulu ini dengan senyum simpulnya.

Kegiatan khitanan massal pada hari Ahad (22/5) itu dilaksanakan dalam rangka semarak menyambut kedatangan bulan Ramadhan 1437 H. Sebanyak 38 orang anak yang tinggal di daerah sekitar klinik LKC DD Sumsel, ikut dikhitan. Mereka datang didampingi oleh orangtua dan wali masing-masing.

“Hingga akhir pelaksanaan khitanan massal, peserta terkumpul sebanyak 38 anak dari beragam usia,” jelas Wulandari Pratiwi, dari tim kesehatan Dompet Dhuafa Sumsel. “Beberapa anak lainnya, akan kita gabungkan pada kegiatan khitanan di tanggal 29 Mei mendatang,” imbuh Wulan.

Meski tidak dalam rentang waktu liburan sekolah, kegiatan khitanan tetap ramai diikuti oleh peserta yang duduk di sekolah dasar.

Selain Arif, khitanan massal ini juga dimanfaatkan oleh Rusna. Ia membawa Rico cucunya yang baru berusia 3,5 tahun, yang tinggal di Lr. Tanggo Rajo, 7 Ulu Laut Palembang. Rico kebetulan cucu pertamanya yang sengaja memanfaatkan khitanan massal ini. Rusna sebelumnya berkunjung untuk menengok cucu keduanya yang memasuki usia 4 bulan.

“Dengan Rico dikhitan ini, sepertinya saya akan menambah waktu berkunjung di Palembang,” kata nenek yang berdiam di OKI, salah satu kabupaten di Sumsel ini.

Rusna mengaku sangat terbantu dengan adanya khitanan massal. Ia pun menuturkan jika di rumah sakit, biaya untuk berkhitan kisaran 300 ribu lebih, sementara di LKC gratis.

Ia juga mengatakan untuk berkhitan keinginan datang dari Rico, dari tadi pagi sudah bersiap sejak pukul 9 pagi dan mendapatkan antrian pada jam 11 siang. Meski dalam pelaksanaan Rico tampak paling keras menjerit dan menangis, tapi akhirnya tim dokter dan perawat LKC dapat menuntaskan untuk mengkhitan cucu dari Nek Rusna ini.

Tak hanya mendapatkan layanan khitan gratis, anak-anak peserta khitan juga mendapatkan obat-obatan selama masa penyembuhan, makan siang serta uang saku yang menambah kegembiraan mereka. (Wan/KJ-04)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter