Sekolah Literasi Indonesia merupakan program optimalisasi sekolah untuk mewujudkan model sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional (pembelajaran) dan pengembangan kultur sekolah.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian sekolah pada enam jenis keunggulan, yakni: (1) Kecakapan Literasi, (2) Efektivitas Pembelajaran, (3) Kepemimpinan Instruksional, (4) Lingkungan Belajar yang Kondusif, (5) Pembiasaan Karakter, dan (6) Efektivitas manajerial.
Program ini dibuat sebagai jawaban atas rendahnya kualitas sekolah yang ada di Indonesia, baik dari sisi pengelolaan sekolah, pembelajaran, maupun outputnya. Penerima manfaat dari program ini adalah sekolah-sekolah masyarakat marginal. Berdasarkan daerah penerima manfaat, maka sasaran #SekolahLiterasiIndonesia dibagi menjadi empat wilayah pengembangan, yakni sekolah desa, sekolah kota, sekolah urban (perkotaan), dan sekolah beranda (perbatasan, terpencil, dan pulau terluar).
Sekolah Literasi Indonesia dibuat untuk mewujudkan sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional (pembelajaran) dan pengembangan kultur sekolah. Program yang dimulai sejak 2004 ini sebagian besar bersumber dari perolehan Dompet Dhuafa ziswaf dan CSR perusahaan.
Ada 6 jenis keunggulan dalam program ini:
- Kecakapan Literasi;
- Efektivitas Pembelajaran;
- Kepemimpinan Instruksional;
- Lingkungan Belajar yang Kondusif;
- Pembiasaan Karakter;
- Efektivitas Manajerial.
Penerima manfaat program ini adalah sekolah-sekolah masyarakat marginal. Berdasarkan daerah penerima manfaat, sasaran Sekolah Literasi Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah pengembangan: Sekolah Desa, Sekolah Kota, Sekolah Urban, dan Sekolah Beranda (perbatasan, terpencil, dan pulau terluar).