Kabar terakhir yang kita semua terima, harga daging sapi melonjak tinggi! Bahkan di beberapa kawasan menembus angka hingga Rp.150.000. Padahal, harga normal daging sapi adalah berkisar Rp.80.000. Banyak warga yang kemudian tak mampu membeli. Tak hanya itu, pedagang daging pun melakukan aksi mogok berjualan.
Ironis. Di saat masih banyak masyarakat yang masih belum bisa merasakan kelezatan dan tingginya gizi dalam kandungan daging sapi. Harga sapi malah melonjak gila-gilaan.
Adalah Dompet Dhuafa (DD) dengan program Tebar Hewan Kurban (THK) yang coba secara profesional mengambil peran, pendistribusian daging kurban dari para donatur ke daerah-daerah minus.
Untuk wilayah Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka-Belitung, THK akan dilaksanakan oleh DD Sumsel.
Jerry Handriansyah, selaku Ketua THK DD Sumsel 1436 H menyebutkan, untuk tahun ini, DD Sumsel akan melakukan pendistribusian ke-17 kota/ kabupaten yang ada di Sumsel.
“Semangat THK tahun ini membagikan daging kurban ke daerah terpencil agar kelezatan daging kurban tidak hanya menumpuk di kota”, ujar Jerry.
Lanjutnya, “Selain mencari berkah daging kurban, insyaAllah THK tahun ini turut membuka peluang jaringan pasar ternak kambing, domba dan sapi. Diharapkan dapat melakukan pemberdayaan utk para peternak lokal dalam meningkatkan perekonomiannya”.
Setiap tahun, sejak masih bernama Dompet Sosial Insan Mulia (DSIM), DD Sumsel memprioritaskan sebaran daging kurban ke daerah miskin, terbelakang, rawan gizi dan rawan aqidah.
“Yang pasti kerja mulia ini tidak dapat dilakukan DD Sumsel sendirian. Banyak pihak, terutama para donatur dan relawan yang akan terlibat. Sehingga, kita di DD Sumsel berharap semangat ini menular ke para donatur atau pekurban, bahwa kurban kita adalah amal terbaik untuk saudata kita”, ungkap Jerry.
Ia mengajak, bagi para donatur dan calon pekurban yang ingin berpartisipasi dalam program THK, dapat menunaikannya dengan membeli hewan kurban melalui DD Sumsel. Untuk harga, kambing Standar Rp.2 juta
Kambing Premium Rp.2,5 juta. Sedangkan untuk harga sapi kurban, Sapi Standar Rp.16 juta dan Sapi Premium Rp.25 juta.
Informasi lebih lanjut mengenai THK dan nomor rekening kurban dapat menghubungi nomor 0811 7811 440
Tentang THK
Sebelum bernama Tebar Hewan Kurban, program ini bernama “Menebar 999 Hewan Kurban” yang dimulai sejak tahun 1994. Perubahan nama tersebut terjadi pada tahun 1998, di mana pada saat itu perolehan kurban melebihi nama program sendiri, yakni Menebar 999 Hewan Kurban.
Dengan mengusung nama Tebar Hewan Kurban (THK) sejak 1998 hingga saat ini, THK memiliki cita-cita sederhana, yakni ingin membagi hewan kurban ke daerah-daerah terpencil. THK mengutamakan daerah terpencil dalam target pembagian kurban dengan tujuan agar kelezatan daging kurban tidak menumpuk di perkotaan.
THK telah membagi daerah-daerah sasarannya menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
– Daerah Prioritas: Daerah miskin, terbelakang, rawan gizi dan aqidah, bencana alam, dan kerusuhan.
– Daerah Biasa:
- Daerah Sumsel yang masyarakatnya mampu namun jarang berkurban,
- Panti jompo yang mengurusi orang tua yang sudah tidak memiliki keluarga,
- Panti asuhan yang memelihara anak-anak yatim piatu dan putus sekolah akibat tidak mempunyai biaya, dan
- Masjid-masjid, pesantren, majelis taklim di daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan bantuan kurban karena masyarakat sekitarnya kurang mampu. (KJ-4/*)