Aksi ‘Ketuk Pintu’ Relawan TB Targetkan 15.000 Keluarga

04 03 -- Aksi Ketuk Pintu Pekan ke-2  (4)

Para relawan tengah mendatangi rumah warga untuk melakukan sosialisasi penyakit TB dalam kegiatan ‘Ketuk Pintu’, Ahad (3/4).

Memperingati hari Tuberkulosis (TB) sedunia yang jatuh setiap tanggal 24 Maret itu, Dompet Dhuafa (DD) Sumsel melalui Divisi Program Kesehatan melakukan aksi “Ketuk Pintu”. Yakni aksi sosialisasi mengenai penyakit TB hingga menemukan suspect TB.

Aksi yang dilakukan pada Minggu (03/04) kali ini juga dilakukan secara nasional dengan target 15.000 keluarga dapat teredukasi dalam satu hari bekerjasama dengan seluruh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa se- Indonesia.

Misi yang diemban dalam aksi tersebut adalah TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh, ed.) dalam mengurangi potensi penyebaran penyakit TB. Di Palembang aksi ‘Ketuk Pintu’ ini dilakukan di Kelurahan 9-10 Ulu, SU I dengan target 2.000 rumah dapat disinggahi dengan keterlibatan 150 relawan.

Janji untuk ikut terlibat yang sempat terlontar pada aksi pekan sebelumnya, ditepati oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Palembang dengan mengirimkan utusannya.

Muhammad Idrus, SKG., M Kes selaku perwakilan dari Dinkes Kota Palembang didaulat untuk membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Idrus mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh LKC DD Sumsel.

“Aksi ini sudah menjadi aksi kesekian kalinya yang dilakukan Dompet Dhuafa, termasuk peringatan hari TB sedunia ini,” ujarnya.

Ditambahkan Idrus, aksi ini juga bisa menjadi ladang amal bagi relawan yang terlibat, baik dari mahasiswa maupun relawan yang masih duduk di SMA/SMK. Sambil beramal juga mendapatkan pengetahuan tentang TB itu sendiri sehingga semakin banyak masyarakat yang memahami TB secara utuh hingga proses pengobatannya.

Menurutnya, kesadaran masyarakat tentang TB masih rendah, padahal potensi tertularnya cukup tinggi. Yakni melalui percikan dahak, apalagi bagi pasien terjangkit yang berada dalam satu keluarga. “Satu pasien TB berpotensi untuk menularkan kepada 10 orang lainnya melalui percikan dahak,” jelas Idrus.

Ia juga menerangkan bahwa peran keluarga sangat penting bagi anggota keluarga lainnya jika terjangkit penyakit TB sebagai pendamping makan obat, untuk obatnya sendiri sudah bisa didapatkan secara gratis dalam bentuk paket.

Sementara itu, Rizki Asmuni selaku Kepala Divisi Kesehatan menyampaikan kepada relawan, jika di lapangan menemukan pasien terjangkit TB bisa langsung diarahkan untuk berobat. “Jika ditemukan pasien TB dalam aksi kali ini, dapat langsung diarahkan untuk berobat ke Puskesmas terdekat atau bisa juga berobat melalui Klinik LKC DD Sumsel di 7 Ulu,” ujar Rizki.

Aksi sosialisasi TB dalam bentuk “Ketuk Pintu” dalam peringatan hari TB sedunia ini juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa penyakit ini dapat disembuhkan dan bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan, bukan juga penyakit turunan yang masih jamak difahami masyarakat.

Sambut Positif

Dalam pelaksanaan di lapangan masyarakat menyambut positit atas aksi Ketuk Pintu untuk edukasi tentang TB seperti yang diungkapkan oleh Zulkifli (43). Ia memberikan tanggapan positif dengan kunjungan relawan ke rumahnya. Sekarang ia dapat mengerti tentang apa itu TB.

“Kegiatan ini bagus untuk menambah informasi mengenai TB itu sendiri sehingga jika menemukan warga atau anggota keluarga yang terjangkit bisa langusng mengambil tindakan untuk diobati,” ucap Zulkifli.

Sementara itu, Siti Hodijah selaku relawan aksi Ketuk Pintu juga koordinator lapangan di RT 26 dan 27 mengaku senang akan keterlibatan dirinya dalam aksi kali ini. “Selain mengedukasi kita juga mendapatkan ilmu baru tentang TB mulai dari gejala hingga proses pengobatannya,” ujar mahasiswa UIN Raden Fatah ini. Ia juga merasa bangga dapat berbagi ilmu ke masyarakat. (Wan/KJ-04)

04 03 -- Aksi Ketuk Pintu Pekan ke-2  (3)

Para relawan TB yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

 

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter