Debu kuning berhamburan, menutupi pandangan mata, saat rombongan tim kesehatan dari Dompet Dhuafa Sumsel melintas di jalanan kering kerontang menuju ke Desa Sedang Seterio Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Kamis (15/10/2015) lalu.
Di sisi kanan dan kiri jalan, hanya dibatasi parit kecil yang juga telah lama mengering dan beberapa tanaman kecil yang ikut kuning, tertutup hamparan debu. Tanaman yang sekedar bertahan hidup di tengah kemarau panjang tahun ini. Tak cukup banyak membantu untuk sekedar menyejukkan pandangan mata.
Menjelang masuk ke Desa Sedang Kelurahan Suak Tapeh, berjajar tanaman karet dan pohon sawit. Menurut Widi, salah seorang pendamping yang turut menjemput kedatangan tim, sebagian besar warga memang berprofesi sebagai petani karet dan sebagian lagi menjadi karyawan perkebunan sawit.
Tepat pukul 10.30, tim memasuki kawasan Desa Sedang. Rombongan terdiri dari satu unit mobil ambulan, satu mobil tangki air bersih berkapasitas 7.000 liter dan dua unit mobil minibus yang membawa tim medis dan relawan kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) DD Sumsel.
Mobil tangki langsung mendrop air bersih di dua lokasi. Sedangkan rombongan lainnya, segera mempersiapkan diri untuk mengadakan penyuluhan kesehatan kepada para siswa dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para guru di SMP Negeri 2 Suak Tapeh.
Di lokasi tersebut juga dibagikan masker guna membantu melindungi diri dari paparan kabut asap yang sudah turun dua bulan terakhir akibat maraknya pembakaran lahan.
Defri Hanas. Pimpinan Cabang DD Sumsel yang ikut terjun langsung dalam kegiatan tersebut, mengingatkan kepada para siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan di masa kabut asap seperti sekarang ini. “Sebisa mungkin kurangi aktivitas di luar rumah. Jika terpaksa keluar rumah, jangan lupa gunakan masker”, ujarnya.
Dropping Air Bersih
Seusai Zuhur, tim bergerak ke lokasi pembagian air bersih gratis. Dikarenakan posisi kegiatan yang berbeda-beda, beberapa kegiatan dilaksanakan secara paralel. Bersamaan dengan pelaksanaan aksi kesehatan di Kantor Kepala Desa Suak Tapeh, dilakukan pula pembagian air bersih yang dipusatkan di dua tempat, yakni di Masjid desa dan di rumah kepala desa setempat.
Ratusan orang berduyun membawa jerigen, mendatangi lokasi. Pembagian lokasi ini cukup efektif untuk memecah antrian. Sehingga, antrian yang tercipta pun tidak terlalu panjang.
Acok, salah seorang warga mengaku sangat terbantu dan berterima kasih dengan bantuan air bersih ini. Malah ia bertanya, “Apa akan ada bantuan air lagi besok?”. Ia sudah selesai mengantri air, dan bersedia bercerita kepada tim tentang kondisi desanya yang kekeringan.
“Ya seperti inilah. Kalau buat mandi, bisalah sehari mandi sekali saja. Mengambil dari sungai yang juga sudah hampir kering atau berasan ke sumur tetangga yang masih berisi. Tapi ya itu, airnya kuning berkarat dan bau tanah. Kalau air bersih ini untuk masak. Ada memang yang menjual air bersih, tapi mahal”, ceritanya.
Aksi Layan Sehat untuk Umum
Sementara itu di Balai Desa, selepas istirahat makan siang, juga diadakan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga umum. Banyak lansia yang ikut mengantri untuk memeriksakan diri. Salah satunya Alimin (90). Berbeda dengan warga lain yang memilih duduk di kursi luar. Ia lebih memilih duduk menghampar di lantai ruangan. Tongkat (kruk-as) tergeletak di samping kakinya.
Ia datang untuk memeriksakan kesehatan. Aura wajahnya masih terbaca segar, walaupun usianya sudah sangat lanjut. Hanya nafasnya saja yang terdengar memburu saat diajak bercerita, menandakan sudah termakan usia.
“Saya datang ingin memeriksakan kaki ini”, ujarnya sambil mengurut kaki kanan. Ia berkisah, kakinya patah saat kecelakaan motor. Dan sudah berobat ke sana kemari. “Sudah terjual kebun karet beberapa bidang untuk berobat, namun dak pacak sembuh total. Makanya pakai tongkat ke sana kemari”. Untuk ke lokasi, ia diantar oleh cucunya.
Aksi kepedulian sehari penuh tersebut terselenggara atas kerja sama yang solid dari beberapa pihak. Di antaranya Relawan Kesehatan DDV Sumsel, Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan dari Kemenpora serta donasi penuh dari Aliansi Mahasiswa Palembang Padjajaran. (KJ-04)