Banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Pulau Bangka Belitung, memiliki kenangan yang tak kan pernah hilang dari ingatan Agus Saiful Anwar (22). Warga Desa Kayu Besi Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka Induk tersebut bercerita tentang peristiwa yang hampir saja merenggut nyawanya itu.
Selasa (9/2/2016) pukul 23.00, air mulai deras masuk ke rumah. Ketinggian air sudah naik hingga setinggi dada orang dewasa. Agus bersama dengan keluarga, terus berusaha memindahkan barang-barang yang bisa diselamatkan.
Dalam kondisi gelap dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, keluarga Agus sama sekali tidak menyadari jika ada hewan reptil itu masuk ke rumah.
Agus baru terkejut setengah mati saat merasakan ada yang merenggut dan menggigit kakinya yang berada di dalam air itu.
Sontak, Agus sekuat tenaga menendang-nendangkan kakinya hingga gigitan di kakinya tersebut lepas. Betapa kagetnya ia saat tahu seekor buaya menggigit betis kakinya.
Akibatnya betis kanan bapak satu anak ini harus mendapatkan jahitan luar dalam. Oleh Kepala Dusun setempat dan dibantu warga sekitar, Agus lalu dievakuasi ke rumah bidan desa dan selanjutnya di bawa ke Rumah Sakit Umum Sungai Liat. Dokter yang memerikanya, menyatakan dua uratnya putus akibat sambaran buaya berukuran 2-3 meter tersebut.
Tim Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumsel mengunjungi Agus pada Jumat (12/2/2016). Buruh yang bekerja di perkebunan kelapa sawit itu harus dirawat dengan 200 jahitan di lukanya tersebut. Selain bersilaturahim, tim juga menyerahkan bantuan kepada Agus.
Curah hujan yang tinggi ditambah dengan pasangnya air laut, sehingga memungkinkan seekor buaya muara terbawa arus dan masuk ke rumah warga.
Usai mengunjungi Agus, tim lalu bersiap-siap untuk bergerak ke Kecamatan Koba. Hujan masih deras mengguyur. Semua anggota tim berharap situasi tidak separah hari-hari sebelumnya. Kecamatan Koba sendiri berada di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka. Waktu tempuh dari tempat sebelumnya di Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka Induk memakan waktu 2 jam perjalanan.
Situasi di Kecamatan Koba sendiri, berdasarkan pantauan tim di lokasi, beberapa jalan penghubung masih tergenang air, dan beberapa jalan yang sudah kering menyisakan retakan-retakan akibat banjir. (KJ-04/*)