
kamp pengungsi Rohingya di Cox Bazar dalam kondisi tidak sehat/ AFP
“Antara 25 Agustus dan 11 November 2017, sebanyak 36.096 kasus AWD dilaporkan termasuk 10 kematian terkait,” kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac sebuah konferensi pers di Jenewa, Selasa (21/11/2017).
Lebih dari 74.000 pengungsi Rohingya yang telah menetap di desa Shamlapur, Leda dan Unchiprang di bagian selatan Cox’s Bazar “telah berisiko ditinggalkan program bantuan kemanusiaan karena perhatian internasional berfokus pada krisis kemanusiaan di Kutupalong dan Balukhali utama. “kata badan migrasi PBB, IOM dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Sejak 25 Agustus, sekitar 621.000 pengungsi Rohingya tiba di Cox’s Bazar, melarikan diri dari kekerasan di Myanmar.
Menurut PBB, jumlah pengungsi Rohingya di wilayah ini sekarang lebih dari 834.000. Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.
Dompet Dhuafa terus dan terus mengajak masyarakat Indonesia untuk bersimpati dan membantu ringankan beban saudara kita di Myanmar melalui rekening DD Sumsel:
BNI Syariah 969693356
Mandiri 113000.765.3474
an. Yayasan Dompet Dhuafa Republika
#Tambahkan angka 10 di donasi Anda, contoh Rp. 100.010,-
Donasi online: www.ddsumsel.org/donasi
Informari dan Konfirmasi:
Telp: 0711 814 234
WA : 0811 7811 440
Rohingya menanti kesadaran manusia di bumi untuk mengakui dan menerimanya. Rohingya, etnis yang paling teraniaya di bumi, menunggu bantuan kita yang lebih berdaya untuk menyuarakan hak-haknya. Mari bersimpati dan membantu ringankan beban mereka, karena mereka keluarga kita. We Stand For Rohingya! (WE)
sumber: kbknews.id