Masjid Agung Darussalam, merupakan sarana ibadah ikonik kota, yang turut terdampak gempa bumi di Palu. Masjid tersebut berada di Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat. Para penyintas sebanyak 250 KK mengungsi di halaman masjid agung tersebut.
Selain bantuan berupa Rumah Sementara (Rumtara) untuk penyintas bencana di Sulawesi Tengah, Dompet Dhuafa, juga menginisiasi pembangunan Masjid Darurat di titik pengungsian Masjid Agung Darussalam. Program recovery tersebut merupakan bentuk dukungan dan solusi sebagai kebutuhan masyarakat akan sarana ibadah kala berada di pengungsian.
Ustadz Helmi Ambas, selaku Ketua Pengurus DKM Masjid Agung Darussalam Palu Barat, mengakui bahwa kebutuhan akan tempat beribadah kala mengungsi tetaplah sebuah prioritas di antara peradaban masyarakat. Ia juga yakin, masjid darurat tersebut akan lebih bermakna disaat-saat pemulihan bencana seperti ini.
“Alhamdulillah, Dompet Dhuafa hadir melalui manfaatnya berupa Masjid Darurat sebagai solusi penyintas di sini. Bahkan mendampingi kami selama proses pembangunan. Melalui masjid, dakwah harus tetap berjalan dan mempertebal ketakwaan,” aku Ustadz Helmi, kepada tim Dompet Dhuafa, Minggu (21/10/2018).
Koordinator Pembangunan Masjid Darurat respon Palu, Sanadi, menambahkan, “Prosesnya sudah mencapai 80%, inshaAllah besok lusa amanah ini akan mulai memfasilitasi warga penyintas di Palu”.