WAKIL DSIM IKUTI PROGRAM ZEDP – DD JAKARTA

Setelah melalui proses seleksi dan penilaian yang cukup ketat, akhirnya tersaring 40 orang peserta yang akan menjadi calon eksekutif zakat. Salah seorang wakil dari Sumsel, Agus Wandi juga dinyatakan lulus untuk mengikuti program Zakat Executive Development Program (ZEDP) yang diadakan oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) Dompet Dhuafa.

Program ZEDP yang berformat pelatihan intensif ini, secara resmi dibuka pada Senin (03/1) dan berakhir pada 7 Maret 2011.  Dalam kurun waktu dua bulan tersebut, para peserta akan diberikan pelatihan dan pembekalan materi. Hingga tersaring 10-15 orang peserta terbaik dan siap ditempatkan di seluruh kantor Dompet Dhuafa, baik di pusat, cabang dalam dan luar negeri dengan posisi yang sesuai dengan kualifikasi dan keahliannya.

ZEDP sendiri merupakan program tahunan yang diselenggaran oleh DD dalam rangka peningkatan mutu sumber daya amil serta mencari potensi baru yang akan ditempatkan di beberapa cabang dan jejaring DD. Untuk tahun ini yang masuk ke dalam angkatan ke-3, ZEDP diikuti oleh seluruh utusan tiap cabang DD dan jejaring yang berasal dari beberapa kota. Yaitu Aceh, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Samarinda dan Makassar.

Kuliah perdana program ZEDP dimulai setelah resmi dibuka pada tanggal 3 Januari tersebut. Dilaksanakan di gedung pertemuan Diklat Kopertis komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan Parni Hadi sebagai keynote speaker. Dalam uraiannya beliau dengan tegas menyatakan akan pentingnya sebuah gagasan, baik bagi kita sebagai individu, terlebih lagi bagi lembaga zakat yang notabene bergelut pada usaha pengentasan kemiskinan yang sejatinya harus dapat menciptakan gagasan-gagasan program yang unik serta berdampak besar bagi kaum miskin tersebut.

Pelatihan mengenai pengembangan pengelolaan zakat pun dimulai dan berjalan selama lima hari dalam seminggu dari Senin hingga Jumat. Di mana setiap harinya dibagi dalam empat sesi yang masing-masing sesi berdurasi 90 hingga 120 menit. Peserta pelatihan berjumlah 36 orang setelah sebelumnya berjumlah 43 saat pembukaan, namun berkurang secara alamiah dengan berbagai alasan peserta. Mulai dari ketidak cocokan profesi sebagai amil sampai dengan pilihan untuk mengambil tawaran dari tempat pekerjaan lainnya. Situasi tersebut dapat dimaklumi, mengingat pekerjaan sebagai amil belum cukup populis di kalangan masyarakat kita.

Dua pekan pertama ZEDP mempelajari seputar hukum zakat dan materi mengenai sektor hulu dari zakat tersebut, yaitu materi yang berkaitan dengan pengumpulan dana (fundraising) ZISWAF. Secara rutin pelatihan tiap akhir pekan di hari Jumat ditutup dengan pembagian uang saku yang diperuntukkan bagi tiap peserta.

Materi tentang hukum zakat dan penghimpunan dana ZISWAF dilengkapi dengan praktek lapangan untuk menggalang dana dari donatur baru di pekan ketiga. Namun sebelumnya ada tiga orang peserta yang harus pulang lebih awal karena tereliminasi dari program ZEDP tersebut. Sehingga total peserta menjadi 33 orang. Eliminasi sendiri menjadi agenda rutin pekanan setiap hari Sabtu, dasar dari penilaian adalah keaktifan peserta pada saat pelatihan dan beberapa penilaian atas penguasaan materi setiap pekannya.

Secara garis besar, lembaga zakat memiliki tiga program besar yaitu sosial, ekonomi dan advokasi.

Setelah sebelumnya peserta ZEDP dibekali dengan materi fundraising, selanjutnya pekan keempat diisi dengan materi penyaluran dana zakat itu sendiri (distribution raising). Dalam pekan ini seluruh peserta dikenalkan dengan beberapa program dari DD yang diperuntukkan bagi mustahik. Secara garis besar, lembaga zakat memiliki tiga program besar yaitu sosial, ekonomi dan advokasi. Yang dimaksud program sosial adalah program yang langsung tertuju pada sisi konsumsi mustahik tersebut, seperti beasiswa untuk bidang pendidikan, pelayanan kesehatan secara gratis untuk bidang kesehatan, serta bantuan langsung lainnya yang diperuntukkan untuk menopang kebutuhan dasar harian mustahik. Sedangkan program ekonomi bertujuan untuk membantu mustahik dalam bentuk kucuran dana sebagai modal usaha awal agar kemudian mereka dapat terstimulasi untuk berusaha sendiri secara mandiri. Dan program yang terakhir adalah advokasi atau pembelaan terhadap masyarakat yang terampas haknya seperti advokasi atas asuransi kesehatan bagi rakyat miskin yang masih sulit diakses.

Bagian akhir dari kegiatan ZEDP adalah prosesi wisuda sebagai penutup dari rangkaian pelatihan, tercatat tinggal 19 orang peserta yang mengikuti wisuda, jumlah peserta yang terus berkurang karena eliminasi tiap pekannya. Acara wisuda sendiri diisi oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra sebagai keynote speaker. (KJ-04/Rep: Wandi | Foto: Doc. DD)

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter