Bentuk Soliditas dengan Military Super Camp

WhatsApp-Image-20160717

Persiapan Kelompok Peserta MSC

Mengawali agenda program School of Master Teacher (SMT) angkatan kedua setelah bulan Ramadhan diadakan kegiatan Military Super Camp (MSC) bagi 34 peserta program. Agenda yang ditargetkan untuk membentuk kedisiplinan dan soliditas antar sesama peserta program SMT ini diadakan pada Minggu (17/07) lalu bertempat di lapangan Jasdam II Sriwijaya, KM. 9 Palembang.

Pemilihan lokasi yang berpindah dari tempat yang digunakan angkatan sebelumnya agar menambah variasi kegiatan dan memperluas informasi mengenai program pelatihan guru itu sendiri.

“Pelatihan yang bekerjasama dengan pihak militer kali ini sengaja kita pilih di tempat yang baru agar semakin banyak pihak yang mengenal program peningkatan kualitas guru,” papar Andiwijaya selaku fasilitator program.

Setelah diawali dengan apel pagi yang dipimpin langsung oleh pihak kesatuan Jasdam sebagai penanggung jawab keseluruhan peserta memulai rangkaian MSC yang diisi dengan beragam kegiatan pembentukan kedisiplinan dan mental peserta melalui permainan.

Dipandu beberapa instruktur, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, salah satu permaian untuk memupuk kekompakan dengan permainan balap bakiak. Masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang. Dengan kekompakan dan kerjasama, tak lupa dengan ketaatan satu komando, masing-masing kelompok berupaya agar menjadi yang terbaik diantara kelompok lainnya.

Salah satu peserta kegiatan, Saftiani Atika mengaku banyak belajar dalam setiap etape permainan yang disajikan oleh panitia. “Disini kami belajar tentang kebersamaan, toleransi, disiplin, kerjasama dan bersosialisasi antar peserta,” ujar Saftiani.

Ditambahkan Saftiani, selain beragam permainan sebagai metode memupuk kesolidan peserta kegiatan kali ini juga diisi dengan pemberian materi seputar bela negara. “Selain permainan, kami juga menerima pengetahuan seputar wawasan kebangsaan,” imbuhnya.

Permainan yang tak kalah menarik dalam MSC kali ini adalah menyeberangi kolam air buatan dengan 2 tambang yang dimanfaatkan sebagai pegangan dan pijakan. Setiap peserta secara bergiliran diminta untuk melintasi tali untuk sampai ke seberang.

Pandangan dan ekspresi beragam pun tampak dari setiap peserta untuk melintasi tali sebagai penghubung. Jika berhasil, mereka bisa sampai di tepian daratan dengan selamat, jika terselip maka sudah pasti masuk ke dalam kubangan air.

Permainan menyeberangi kubangan air setidaknya dapat memacu adrenalin peserta. “Kalau sekarang kita hanya melintasi ini sebagai permainan dan hanya sekali-kali, tapi di daerah lain ada banyak peserta didik kita yang harus melintasi sungai seperti ini setiap hari menuju sekolahnya untuk belajar,” ujar salah satu peserta.

bagikan ke >>

WhatsApp
Facebook
Twitter